Universitas Pancasila Latih Siswa SMA Buat Jamu Ramuan Tradisional dan Ecoenzym dari Limbah Empon-empon

- 15 November 2021, 12:14 WIB
Universitas Pancasila Latih Siswa SMA Buat Jamu Ramuan Tradisional dan Ecoenzym dari Limbah Empon-empon
Universitas Pancasila Latih Siswa SMA Buat Jamu Ramuan Tradisional dan Ecoenzym dari Limbah Empon-empon /FF Universitas Pancasila

“Sebagai sekolah adiwiyata, program ini sejalan dengan kegiatan kewirausahaan di sekolah kami. Dengan adanya kegiatan ini, kami mendapat bimbingan dari ahlinya. Kami mengucapkan terimakasih kepada FFUP telah melibatkan SMAN 1 Parung”, ujarnya.

Apt. Diah Kartika, M.Farm, dosen bidang bahan alam FFUP, membimbing sejumlah mahasiswa yang melaksanakan studi independen MBKM dalam pembuatan jamu ramuan tradisional dari empon-empon.

“Penggunaan herbal saat pandemi, sebagai salah satu upaya pencegahan melalui peningkatan imunitas tubuh perorangan. Dalam kegiatan ini mahasiswa yang telah mendapatkan ilmu kemudian melaksanakan dan membagikannya kepada masyarakat. Kegiatan ini sejalan dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Aspek IKU yang dicapai terkait kualitas lulusan yaitu IKU 2, Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus”, ungkapnya.

Baca Juga: Megawati Jadi Profesor, Ini Harapan Dua Rektor Universitas di Aceh

Apt. Desi Nadya Aulena, M.Farm, dosen bahan alam FFUP, yang juga sebagai pembimbing mahasiswa studi independen MBKM dalam pembuatan jamu ramuan tradisional dari empon-empon, menyatakan penerapan sanitasi dan hygiene sangat penting untuk mencegah timbulnya kontaminasi kimia, mikrobiologi atau benda yang tidak diinginkan pada jamu yang diproduksi.

Dr. apt. Novi Yantih, M.Si, dosen FFUP sekaligus Wakil Rektor 2, menyatakan pembuatan ecoenzym dalam rangka pengelolaan sampah mandiri, dengan mengurangi 10% sampah kita dapat mengurangi 544 kg karbon dioksida.

Dengan membuat ecoenzym, kita telah berpartisipasi mengurangi beban bumi sekaligus menerapkan gaya hidup minim kimia sintesis.

“Langkah membuat ecoenzym dari limbah pembuatan jamu ramuan tradisional, awalnya persiapan bahan. Siapkan wadah plastic, masukan air ke dalam wadah sebanyak 60% dari volume wadah, masukan gula merah/molas eke dalam wadah yang berisi air, masukan sisa limbah jamu ramuan tradisional yang sudah diptong kecil-kecil ke dalam wadah. Setelah bahan tercampur, tutup rapat wadah, dan diberi perlakuan membuang gas dan pengadukan pada waktu yang ditentukan, kemudian ditunggu selama 3 bulan, ecoenzym siap dimanfaatkan”, jelas Novi Yantih.

Baca Juga: Ditunjuk Lakukan Uji Vaksin Corona, Universitas Padjadjaran Akan Libatkan 1.620 Relawan di Bandung

Pelatihan secara luring dilakukan di SMA N 1 Parung, melibatkan 10 mahasiswa sebagai instruktur pelatihan, didampingi 3 orang dosen dan 3 orang guru sekolah.

Halaman:

Editor: Rahman Sugidiyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x