Baca Juga: Yuk Simak! 4 Manfaat Konsumsi Timun Setiap Hari Bagi Kesehatan Tubuh
Ki Akhmadi sendiri mengaku dahulu jadwal manggung selalu penuh karena tingginya minat masyarakat untuk menonton wayang cepak.
Namun seiring perkembangan zaman dan hadirnya hiburan modern, wayang cepak mulai sepi peminat.
Kini wayang cepak hanya dipertunjukan untuk upacara tertentu saja, seperti Ngunjung Buyut (nadran, ziarah), kaul (nazar), potong gigi atau pangur, dan ruwatan (ngaruwat, melakukan ritus inisiasi) untuk menjauhkan marabahaya dari diri sukerta (orang yang diruwat).
Dibutuhkan inovasi dan pembaruan dalam pertunjukam wayang golek cepak untuk dapat bersaing di era modern ini.***