Mengenal Wayang Golek Cepak, Estetika Pesisir Utara Jawa yang Ditelan Masa

- 4 Juli 2021, 19:55 WIB
Ilustrasi wayang golek cepak
Ilustrasi wayang golek cepak /Ensiklopedia Jakarta/

Lakon Panji berpusat pada kisah kehidupan Raden Panji dengan latar belakang kerajaan Kahuripan dan Jenggala di Jawa Timur, terutama tentang perjalanan Raden Panji mencari Dewi Sekartaji.

Lakon Panji antara lain Panji Kudawanengpati, Panji Gagak Pernala, Jaransari-Jaranpurnama, Panji Sutra, Panji Tumang, Panji Asmarabangun, Panji Wulung, dan Panji Kasmaran.

Baca Juga: Hari Kedua PPKM Darurat, Gus Halim Minta Masyarakat Desa Tetap Patuhi Prokes

Lakon dari Babad Dermayu dan Babad Cirebon mengangkat kisah tentang para raja dan asal usul sebuah daerah atau kisah yang berkembang di masyarakat.

Cerita Babad antara lain tentang tokoh Islam di Cirebon Nyi Mas Gandasari dan Ki Kuwu Sangkan, atau terbentuknya wilayah Indramayu yang diawali cerita Endang Darma, pendekar perempuan yang di akhir kisah bertarung melawan Pangeran Wiralodra.

Aria Wiralodra adalah tokoh idola para penonton wayang cepak di Indramayu. Sosok yang digambarkan gagah, sakti dan berwibawa, selalu memberikan inspirasi positif pada masyarakat khususnya penduduk asli Indramayu.

Baca Juga: Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Wisata Malang Ditutup di Masa PPKM Darurat

Lakon Kisah-kisah Wali dengan repertoar antara lain Kanjeng Sunan Kalijaga dan Kanjeng Sunan Gunung Jati.


Para dalang meyakini bahwa Wayang Golek Cepak merupakan media penyebaran Islam, sehingga sebelum memulai pertunjukan biasanya sang dalang selalu membaca kalimat Tauhid “Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah” disertai dengan menggerakkan Gunungan Wayang sebagai tanda pertunjukan akan dimulai.

Dahulu wayang cepak sempat menjadi primadona dalam kesenian dan hiburan di wilayah Utara pulau Jawa.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya

Sumber: Ensiklopedia Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah