Network
Pedoman Tangerang - Gelaran rekonstruksi pembunuhan berencana Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Selasa, 30 Agustus 2022 lalu menampilkan satu momen di mana Putri Candrawathi dan Kuat Maruf terlihat berduaan. Adegan itu rupanya merupakan reka ulang peristiwa saat keduanya berada di dalam kamar istri Ferdy Sambo di Magelang.
Dalam proses rekonstruksi, terlihat Putri Candrawathi berbaring di atas ranjang, sementara Kuat duduk di lantai tepat di sampingnya. Publik pun dibuat penasaran soal obrolan keduanya saat momen itu berlangsung.
Terkait hal itu, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik, akhirnya membongkar isi percakapan Putri Candrawathi dan asistennya itu di dalam kamar di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah.
Damanik mengatakan, saat itu Kuat Maruf menanyakan kejadian yang baru saja dialami oleh majikannya, tepatnya ketika Brigadir J sudah turun ke lantai dasar setelah disebut melecehkan Putri Candrawathi.
"Dalam pengakuan yang mereka berikan setelah Almarhum (Brigadir J) turun, Kuat Maruf itu menemui Ibu PC tadi, nanya apa yang terjadi," kata Taufan kepada wartawan Senin, 5 September 2022.
Dalam obrolan itu, Putri Candrawathi meminta Kuat untuk melapor peristiwa pelecehan seksual itu kepada suaminya, Ferdy Sambo, sekaligus memanggil Brigadir J kembali naik ke lantai dua.
"Kemudian (Kuat) diperintahkan melakukan sesuatu termasuk menemui suaminya (Ferdy Sambo). Kemudian memanggil lagi Almarhum Yosua untuk naik ke atas," sambungnya.
Adapun pernyataan Komnas HAM soal percakapan Putri dan Kuat dalam kamar tersebut seolah membantah pernyataan eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, yang menyebut adanya hubungan gelap antara keduanya.
Seperti diketahui, pengacara dengan gaya nyentrik itu sempat mengatakan bahwa kejadian yang sesungguhnya di Magelang adalah Putri dan Kuat kedapatan sedang berhubungan suami istri oleh Brigadir J.
