Network
Pedoman Tangerang - Absennya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam daftar sponsor perhelatan Formula E telah memicu keributan banyak pihak. Mereka menyayangkan sikap kementerian Erick Tohir itu dalam merespons program berskala internasional tersebut.
Salah satu kritik pedas datang dari Mantan sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu. Ia menilai sikap Erick Tohir yang ogah unjuk tangan dalam sponsor ajang balap mobil listrik itu sebagai bentuk ketamakan.
Pasalnya, Erick Tohir seolah-olah menganggap Kementerian BUMN itu adalah miliknya sendiri sehingga tak rela jika harus menggelontorkan uang rakyat untuk kepentingan program Pemprov DKI tersebut.
Nihilnya sponsor dari BUMN untuk membiayai kegiatan Formula E menjadi ramai diperbincangkan. Padahal, kata Didu, dengan sponsor dari negara, panitia Formula E bisa memberikan sesuatu yang dapat mengiklankan BUMN.
Baca Juga: Duh! Bawa-Bawa Tragedi Laskar FPI, Aktivis Batak Ini Protes Anies Ajak Warga Salat Gaib untuk Eril
"Harusnya Pak Menteri ditawarkan pasang foto seperti di ATM dan berbagai Bandara. Sekedar mengingatkan ke Pak Menteri BUMN, Bahwa BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara, Bukan Badan Usaha Milik Nenek Lu," cuit Said Didu dikutip dari akun Twitter @msaid_didu, Minggu, 5 Juni 2022.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committe) Formula E di Jakarta, Ahmad Sahroni, mengumumkan bahwa BUMN batal menjadi sponsor dalam Formula E.
Ia pun mengecam BUMN yang ogah mendukung Formula E. Padahal, hajat besar balapan mobil listrik ini juga turut membawa nama baik Indonesia.
Sahroni menjelaskan, panpel Formula E harus membayar sendiri listrik yang digunanakan untuk mengisi daya ulang baterai kepada 22 mobil pebalap Formula E.
