Network
Pedoman Tangerang - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut berbela sungkawa atas kabar meninggalnya anak sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril. Hal itu ia tunjukkan dengan menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk bersama-sama melaksanakan salat gaib.
"Sesuai seruan MUI Jawa Barat, kami mengajak kaum muslimin di Jakarta untuk mendirikan salat gaib pasca salat Jumat nanti bagi ananda Eril, putra dari Ibu Atalia Praratya dan Kang Ridwan Kamil," tulis Anies dalam keterangannya Jumat, 3 Juni 2022 lalu.
Namun anehnya, ajakan Anies Baswedan yang notabenenya adalah bentuk penghormatan terhadap almarhum putra Gubernur Jawa Barat itu, malah menuai protes dari aktivis sekaligus pegiat media sosial Nicho Silalahi.
Tak hanya protes, aktivis asal Batak ini juga tampaknya gagal move on atas tragedi terbunuhnya laskar FPI di KM 50 pada 2020 lalu. Pasalnya, ia mengatakan kalau saat itu Anies memilih bungkam dan tak bertindak apa-apa.
Nicho pun menilai sikap Anies Baswedan dalam merespons dua peristiwa tersebut tidaklah adil.
Menurut Nicho, nasib nahas yang dialami Eril memang bencana kemanusiaan. Namun, saat ada warga lainnya mengalami nasib yang sama, Anies justru diam saja tanpa memberikan sikap apa pun.
“Satu orang meninggal itu bencana kemanusiaan tapi giliran rakyat dibantai cuma angka statistik, beginilah watak penguasa saat anak koleganya menjadi korban,” ujar Nicho di akun twitter pribadinya @Nicho_Silalahi, kemarin.
Bersamaan dengan cuitan protesnya itu, Nicho menyematkan berita berjudul "Anies Serukan Semua Masjid di Jakarta Salat Gaib untuk Eril usai Jumatan".
Ia lalu menyinggung kembali sikap Anies terhadap keluarga enam laskar FPI yang tewas ditembak polisi di jalan tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di Kilometer 50 ketika mengawal Habib Rizieq Shihab.
