Fakta Tumbangnya Kekuasaan Soeharto dan Ferdinand Marcos Tidak Jauh Beda, Berikut Sejarahnya

- 13 Mei 2022, 22:40 WIB
Fakta Tumbangnya Kekuasaan Soeharto dan Ferdinand Marcos Tidak Jauh Beda, Berikut Sejarahnya
Fakta Tumbangnya Kekuasaan Soeharto dan Ferdinand Marcos Tidak Jauh Beda, Berikut Sejarahnya /Tangkapan layar twitter @TututSoeharto49/

Penembakan Mahasiswa

Kerusuhan Mei 1998 dipicu kondisi ekonomi, politik, dan sosial saat itu. Sebelum kerusuhan Mei meletus, Indonesia baru saja selesai menggelar Pemilu 1997 yang berujung pada diangkatnya kembali Soeharto sebagai presiden untuk ketujuh kalinya.

Krisis moneter juga tengah melanda Indonesia saat itu. Nilai tukar rupiah terhadap dolar di luar akal sehat, harga-harga kebutuhan pokok melonjak tajam, utang negara di IMF dan Bank Dunia menumpuk.

Pada 4 hingga 8 Mei 1998, pemerintah membuat kebijakan menaikkan harga minyak 70 persen dan  300 persen untuk biaya listrik. 

Sementara korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) semakin merajalela. Hal ini membuat rakyat Indonesia marah, dan mulai menggelar demonstrasi melawan dan menuntut pemerintah melakukan reformasi.

Pada 12 Mei 1998, mahasiswa dari sejumlah kampus yang berkumpul di Universitas Trisakti mendesak berdemonstrasi di luar kampus. Tapi hal ini ditanggapi dengan tembakan peluru aparat yang menyebabkan 4 mahasiswa Trisakti tewas.

Keesokan harinya kerusuhan besar pecah, terjadi penjarahan, perusakan, pembakaran, kekerasan seksual, penganiayaan, pembunuhan, penculikan, dan intimidasi yang berujung pada munculnya teror, sehingga pada 21 Mei 1998, Soeharto pun mengumumkan keputusannya untuk mundur dari kursi kepresidenan, pada pukul 09.00 WIB.

Munculnya Provokator

TGPF menemukan, kerusuhan 13–15 Mei 1998 mempunyai pola umum yang dimulai dengan berkumpulnya massa pasif, terdiri dari massa lokal dan massa pendatang yang tidak dikenal.

Kemudian muncul sekelompok provokator yang memancing massa dengan berbagai modus tindakan seperti membakar ban atau memancing perkelahian, meneriakkan yel-yel yang memanaskan situasi, merusak rambu-rambu lalu lintas, dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Araf Mukhtar

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah