Satpol PP Tampar Ibu Hamil, PPP: Aparat Tak Seharusnya Hilangkan Tata Krama

- 15 Juli 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi Lambang Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Ilustrasi Lambang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) /Dok PPP/


Pedoman Tangerang - Tindakan arogan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gowa dalam penertiban sebuah kafe di masa PPKM menuai protes dari Ketua DPP PPP bidang Isu Strategis Hj. H. Patrika S.A Paturusi S.H.MH.

Wanita yang akrab disapa Anggie ini menilai perilaku arogan oknum Satpol PP tersebut tidak bisa dibenarkan kendati memiliki tujuan yang baik.

Anggie pun menyesalkan tindakan aparat yang dinilai bertindak terlalu jauh dengan melakukan pemukulan terhadap wanita.

 Baca Juga: Penyebaran Virus Varian Delta Bikin Pemerintah Israel Kembali Kalang Kabut

"Cara-cara seperti ini tidak boleh terulang, dan saya sangat menyesalkan pemukulan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP terhadap wanita" ujar Anggie dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021.

Anggie meminta aparat berlaku lebih manusiawi dalam menyikapi dinamika masyarakat untuk menaati aturan pemerintah.

"Seharusnya aparat yang bertugas bisa lebih manusiawi, tidak semestinya menghilangkan tata krama dan kesopanan dalam menegakan aturan" ucap Anggie. 

Dia meminta aparat lebih sabar dan santun dalam menegur masyarakat yang melakukan pelanggaran.

"Ketegasan itu penting, namun yang tidak kalah penting adalah ketegasan melalui keteladanan, pengayoman, dan kesantunan," tambahnya.

Baca Juga: Pendukung Prabowo Banyak Tak Percaya Vaksin, Kalau Pendukung Jokowi...

Anggie menambahkan, kepekaan aparat untuk sudi mendengar dan mengerti keadaan masyarakat adalah hal paling esensi di samping ketegasan pada aturan.

Hal ini demi menumbuhkan kepercayaan rakyat pada negara hingga komitmen masyarakat untuk patuh pada aturan.

"Rakyat, sesungguhnya tidak memiliki banyak pilihan. Nafkah mereka tidak ditanggung oleh negara. Wajar apabila masih didapati sebagian dari mereka tetap membuka usaha atau memaksa berjualan demi mencukupi kebutuhan nafkah mereka. Situasi serba sulit saat ini," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Seorang ibu hamil dipukul oleh oknum Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Gowa. Pemukulan ini dilakukan saat penertiban warung PPKM.

Warung makan itu diketahuhi milik Rosmayanti dan Ivan. Informasi yang beredar di media sosial, saat itu petugas melakukan penertiban PPKM.

Namun, warung milik Rosmayanti dan Ivan ini sudah tutup sejak pukul 19.00 WIB.

Baca Juga: Partai Gelora: Pembelahan Politik Pilpres 2019 Hambat Penanganan Covid-19

Meski sudah tutup, keduanya sedang melakukan live Facebook untuk mempromosikan dagangan.

Aktivitas ini dilakukan di cafe yang juga rumah tinggal mereka.

Namun berdasarkan keterangan yang beredar, petugas mengira jika masih ada aktivitas di warung tersebut.

Pada video CCTV yang beredar, terlihat gerombolan petugas mendatangi sebuah cafe di Kabupaten Gowa.

Kemudian terjadi cekcok antara pemilik cafe dengan petugas.

Lalu salah seorang oknum Pol PP melakukan pemukulan kepada pria pemilik cafe.

Tak terima suaminya dipukul, sang istri kemudian marah dan menyerang balik Pol PP.

Petugas kemudian membalas dengan memukul perempuan pemilik cafe yang sedang hamil 9 bulan itu.

Sementara itu, pasca dipukul, Rosmiyanti sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat. Lalu kemudian kondisi ibu hamil dan janinnya dipastikan sehat.***

 

 

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah