Hacker Bjorka Kembali Berulah! Kini bocorkan Data Pribadi Menkominfo

12 September 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi Hacker /Pikiran Rakyat

Pedoman Tangerang – Ramai diperbincangkan publik, aksi hacker Bjorka yang membocorkan data pribadi Menkominfo sekaligus Sekjen NasDem Johnny G Plate serta pejabat lainnya.

Hacker dengan nama samaran Bjorka itu membagikan data pribadi milik Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate di grup telegramnya pada Sabtu, 10 September 2022.

Dari tangkapan layar yang diterima CNBC Indonesia, Bjorka membagikan detil alamat, Nomor Indek Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), agama, golongan darah, pendidikan hingga nama orang tua dan istri.

Baca Juga: Heboh, Hacker Bjorka Sebut Sosok Ini Pembunuh Munir, Begini Kasus Kronologi

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali mengatakan bahwa adanya kemungkinan bocornya data pribadi merupakan sebuah konsekuensi sebagai pejabat publik.

Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan sistem perlindungan data pribadi untuk meminimalisir terjadinya pembobolan data oleh hacker.

"Tentunya konsekuensi dari pejabat publik seperti Pak Johnny Plate pasti akan menjadi sasaran seperti itu, sehingga kalau kemudian itu kita sadari, maka ini harus dilakukan perbaikan secara optimal untuk meminimalisir kemungkinan terjadi serangan-serangan hacker berikutnya. Sehingga hal sangat prinsip seperti ini tidak mudah dibobol oleh hacker," ucap Ali pada Minggu, 11 September 2022.

Baca Juga: Usai Bongkar Pembunuh Munir, Hacker Bjorka Bakal Bongkar Rahasia Pertamina

Ali menilai perlunya peningkatan perkembangan perlindungan data oleh tiap-tiap instansi terkait.

"Kan perkembangan teknologi IT ini kan dari hari ke hari selalu ditingkatkan. Bahwa hari ini 'dengan mudahnya' para hacker ini membobol data diri warga negara indonesia, tentu ini jadi pelajaran buat kita,” ujarnya.

Ali menyinggung Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang seharusnya bisa bekerja sama untuk memperkuat sistem IT pemerintahan.

“Pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab, apakah kemudian itu tanggung jawab dari kementerian yang dipimpin oleh Pak Johnny Plate atau ada badan lain yang bertanggungjawab seperti Badan Siber, dan lain-lain," ujarnya melanjutkan.

Ia juga menegaskan bahwa bukan waktunya untuk menuding karena siapa pun yang bertanggungjawab yang dirugikan adalah orang Indonesia.

Baca Juga: Johnny G Plate Heran Masyarakat Elu-elukan Bjorka, Netizen: Saya Heran Bapak Bisa Jadi Menkominfo

"Tapi siapa pun yang bertanggungjawab yang dirugikan adalah orang Indonesia, sehingga bukan waktu yang tepat untuk saling menuding, tapi waktunya untuk kita bersama-sama bekerja sama, berkolaborasi untuk memperkuat sistem itu," tegasnya.

Menariknya, data Menkominfo ini memuat nomor ID Vaksin. Bjorka juga menyematkan ucapan selamat ulang tahun untuk Menkominfo yang diketahui lahir pad 10 September 1956.

Ketua DPP NasDem Willy Aditya menjelaskan bahwa gaya bahasa yang dituturkan Bjorka ke publik terlihat seperti gaya bahasa dalam negeri.

"Saya yakin bahwa tidak akan sulit bagi aparat hukum kita untuk mengidentifikasi dan menemukan siapa di balik akun Bjorka yang telah melanggar UU ITE dengan meretas perangkat atau sistem di mana terkumpul data pribadi. Kita tunggu saja tanggal mainnya," kata Willy.

Baca Juga: Tangani Kasus Kematian Santri Gontor, Hotman Paris Minta Tolong IDI Periksa Dokter Inisial MH

Willy juga mengatakan jika dirasa sudah meresahkan masyarakat dan dianggap perlu adanya tindakan maka akan dilakukan tindakan.

"Walaupun Bjorka berlindung di balik 'sumbangsih buat kawannya di Warsawa' kita tahu pelaku ini gaya bahasanya adalah gaya bahasa dalam negeri. Mudah sekali aparat menemukannya jika memang dirasa meresahkan dan dianggap perlu," lanjutnya.

Willy menilai hacker Bjorka menghendaki badan perlindungan data pribadi ada di tangan korporasi atau pihak lain yang berada di luar hukum. Willy menolak hal tersebut.

"Kalau diperhatikan dari cuitannya, Bjorka ini ingin agar agensi perlindungan data pribadi berada di tangan korporasi atau aktor lain yang berada di luar hukum. Itu tentu tidak bisa kita amini,” ujarnya.

“Kita akan kembali pada masa gelap di mana kepala manusia bergantung pada manusia lainnya, bukan pada hukum. Kita akan lawan itu bersama-sama. Tidak boleh ada manusia yang kebal di luar hukum," kata Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR melanjutkan.

Willy lalu menyinggung proses pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) yang masih berlangsung di parlemen. 

Baca Juga: Full Senyum, Persib Bandung Bungkam Arema FC, Bobotoh dan Aremania Man Of The Match

Menurutnya, catatan dari hacker Bjorka bisa dipertimbangkan soal lembaga yang tepat untuk memegang wewenang terkait perlindungan data pribadi warga.

"RUU PDP saat ini memang masih akan dibahas bersama pemerintah dan DPR, catatan dari Bjorka boleh jadi bisa menjadi pertimbangan tentang lembaga yang tepat dalam pelindungan data pribadi nantinya," katanya.

Willy pun mengingatkan berbagai pihak yang meminta dan mengumpulkan data pribadi warga agar bersungguh-sungguh dalam membangun sistem perlindungan data.

"Apa yang menjadi concern Bjorka harusnya juga menjadi concern semua pihak yang dengan sadar meminta dan mengumpulkan data pribadi warga negara. Mereka harus dengan sungguh-sungguh membangun sistem pelindungan data atau menghentikan kegiatannya meminta dan mengumpulkan data pribadi," lanjutnya.

Diketahui bahwa Bjorka menuliskan dalam grup telegramnya, bahwa ia menunggu diserbu Pemerintah Indonesia.

“Saya masih menunggu untuk diserbu oleh Pemerintah Indonesia,” tulis Bjorka.

Sebelumnya Bjorka telah meretas data 1,3 juta SIM Card beberapa waktu lalu. 

Kemudian ia melanjutkan aksinya dengan membobol data rahasia Presiden Joko Widodo dan Badan Intelejen Nasional (BIN).

Dan kini, Bjorka pun berulah lagi dengan membocorkan data pribadi Menkominfo sekaligus Sekjen NasDem Johnny G Plate serta pejabat lainnya.***

 

 

 

 

 

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler