DPR Pelototi Penanganan Covid-19 yang Masih Amburadul

16 Mei 2021, 20:30 WIB
Dr. Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua DPR RI. /Instagram.com/@muhaiminiskandar/

 

Pedoman Tangerang - Pertumbuhan realisasi investasi Indonesia mengalami kenaikan jelang masa pemulihan triwulan II-2021. Hal itu tergambar dalam data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang mencatat capaian realisasi investasi pada Triwulan I (periode Januari-Maret) 2021 sebesar Rp 219,7 triliun.

Realisasi ini meningkat sebesar 2,3 persen dari periode sebelumnya (q-to-q) dan naik 4,3 perden dibandingkan tahun 2020 (y-o-y).

Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Abdul Muhaimin Iskandar, mengatakan pemerintah perlu mengambil kebijakan yang lebih implementatif guna menjaga agar iklim investasi tetap kondusif.

Baca Juga: Politikus PDIP Resah Permenperin 3/2021 Ganggu Usaha Mamin hingga UMKM

Selain itu, penanganan pandemi Covid-19, sejauh ini masih menjadi tantangan utama yang harus dikelola pemerintah secara lebih serius lagi. Sejumlah kebijakan dalam penanggulangan Covid-19 masih perlu dilakukan berbagai perbaikan.

”Kebijakan mudik lebaran misalnya, meskipun telah dilarang, namun tetap tidak mampu membendung secara penuh mobilitas masyarakat. Kondisi yang tentunya akan meningkatkan risiko lonjakan kasus dan penyebaran Covid-19,” kata Cak Imin, sapaan akrabnya, Ahad, 16 Mei 2021.

Cak Imin juga menyinggung soal program vaksinasi nasional yang belum mencapai target. Ia pun mendorong pemerintah untuk menuntaskan program tersebut sebagai bentuk penanganan antisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Baca Juga: Permintaan Pasar Domestik Sedang Tinggi, Saatnya Tingkatkan Ekspor Pakaian

Menurut dia, nilai investasi di Indonesia sedang berada pada jalur pemulihan seiring dengan semakin agresifnya perusahaan-perusahaan rintisan atau startup dari berbagai sektor, seperti fintech dan logistik, yang kini mulai memasuki pasar bursa sebagai upaya untuk mendapatkan pendanaan.

Melalui pendanaan tersebut, diharapkan perusahaan-perusahaan startup dapat mendorong banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai salah satu mitra mereka untuk terus tumbuh.

Tak hanya startup, investasi di sektor manufaktur perlu terus didorong mengingat sektor tersebut merupakan salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi, terutama bagi industri yang memiliki nilai tambah tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja.

Baca Juga: Ikuti Gubernur, Pemkot Tangerang Selatan Tutup Tempat Wisata Sementara

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini menjelaskan, melalui fungsi anggaran, DPR perlu secara berkala mengevaluasi besaran anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Per 30 April 2021, realisasi dana PEN telah mencapai 22,3 persen.

Untuk itu, perusahaan-perusahaan yang menerima pendanaan program PEN harus dapat memberikan dampak bagi ekosistem sejenis, terutama bagi startup yang melibatkan UMKM sebagai mitra mereka.

”Bersama-sama pemerintah, DPR RI dapat melakukan penghitungan kembali besarnya dana transfer bagi daerah, terutama daerah-daerah yang memiliki potensi sebagai kawasan tujuan investasi untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut di antaranya melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan pelaku usaha di daerah-daerah tersebut,” katanya.

Baca Juga: Luar Biasa, Manuskrip Alkitabiah berusia 2000 Tahun Ditemukan di Israel

Cak Imin menambahkan untuk menjaga ekosistem yang kondusif bagi investasi, salah satunya adalah keamanan wilayah. Hal ini demi meningkatkan kepercayaan calon investor khususnya bagi mereka yang menyasar sejumlah sektor di daerah-daerah.

”Yang tidak kalah penting, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah masih menjadi persoalan klasik yang terbukti dapat menyebabkan disinsentif bagi dunia investasi. Ini harus terus diperbaiki,” katanya.

Editor: Alfin Pulungan

Tags

Terkini

Terpopuler