Rakyat Minta Boris Johnson Mundur, Rusia: Kami Juga Tak Suka Dia

- 8 Juli 2022, 11:44 WIB
Boris Johnson/Instagram @borisjohnsonuk
Boris Johnson/Instagram @borisjohnsonuk /

Pedoman Tangerang - Usai 53 menterinya mengundurkan diri dari Jabatan, Boris Johnson akhirnya ikut mengundurkan diri dari kursi Perdana Menteri Inggris.

Pengunduran diri Johnson sebagai sikap dirinya terhadap menurunnya dukungan publik dan partai konservatif terhadapnya.

Pengumuman ini disampaikan Johnson secara langsung kepada khalayak Inggris.

"Jelas sekarang keinginan Partai Konservatif parlementer bahwa harus ada pemimpin baru partai dan oleh karena itu, perdana menteri baru," kata Johnson pada Kamis, 7 Juli 2022.

Kerap Tuai Kontroversi 

Sebelum lengser dari jabatannya sebagai Perdana Menteri, Boris Johnson sering dikritik karena sikapnya yang kontroversial.

Baca Juga: Mengkhawatirkan! Eks Perdana Menteri Jepang Ditembak Pada Bagian Dada, Kondisinya Kini...

Salah satunya adalah pesta perayaan ulang tahun Johnson beberapa waktu lalu yang dirayakan VIP dan mewah di saat Inggris tengah menerapkan kebijakan karantina dan masyarakat dilarang berkerumun.

Selain itu, penunjukan Chris Pincher membuat kedudukan Johnson goyah 

Pincher sebelumnya ditunjuk Johnson untuk menjabat posisi penting Deputy Chief Whip.

Dalam website-nya diketahui posisi ini mengatur kontribusi partai untuk bisnis parlemen.

Pincher sendiri sejak minggu lalu sudah di skors. Ia diselidiki oleh badan pengawas parlemen terkait tuduhan pelecehan seksual setelah meraba-raba dua pria yang dalam keadaan mabuk.

Kejadian itu berlangsung 29 Juni saat ia menghadiri acara di sebuah The Conservative Friends of Cyprus, organisasi relawan Partai Kondervatif Britania Raya.

Baca Juga: Berdoalah Pada Waktu Ini di Hari Jumat, Gus Baha: Mustajab Hajat Terkabul

Laporan pelecehan itu diketahui seorang anggota parlemen yang kemudian melaporkannya ke Chris Heaton-Harris, sekretaris parlemen.

Pincher akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya. Ia mengaku tengah mabuk kala kejadian terjadi.

Skandal ini kemudian beralih ke Johnson. Menurut Express mengutip juru bicara kantor sekaligus tempat tinggal PM Inggris, Downing Street, ia telah di-briefing sejumlah komplain terkait perilaku Pincher di 2019, ketika hendak memilihnya di 2022.

Baca Juga: Nasib Malang Santriwati Korban Pencabulan Anak Kiai Ponpes Shiddiqiyyah Jombang: Mau Bunuh Diri Sampai...

Namun publik kemudian menyayangkan kenapa ia tetap dipilih Johnson. Menurut catatan media The Guardian, Pincher juga telah memiliki sejumlah kasus dan tuntutan sejak 2017.

Hal ini kemudian membuat Johnson meminta maaf Selasa lalu. Ia mengakui kesalahannya.

"Saya meminta maaf kepada semua orang yang sangat terpengaruh olehnya," kata Johnson dalam sebuah tayangan televisi, Selasa lalu.

Kejatuhan Boris Johnson juga disambut meriah oleh politisi Rusia.

Baca Juga: Puasa Tarwiyah Bertepatan dengan Hari Jumat Bolehkah Melakukannya? Begini Penjelasannya

Rusia menganggap bahwa Johnson adalah 'kompor' yang membuat konflik di kawasan semakin memanas.

Dimitri Peskov mengatakan bahwa wajar jika rakyat Inggris tidak menyukai Boris Johnson.

Ia mengatakan bahwa bangsa Rusia juga tidak menyukai sepak terjang Johnson.

"Dia tidak menyukai kami, kami juga tidak menyukainya," katanya di Kremlin pada Kamis, 7 Juli 2022.

Para pejabat Rusia berbaris untuk merayakan kejatuhan Boris Johnsonpada Kamis kemarin.

Seorang taipan Rusia menyebut pemimpin Inggris itu sebagai "badut bodoh" yang akhirnya mendapatkan hadiah karena mempersenjatai Ukraina untuk melawan mereka.***

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah