Membawa Pesan Mulia, yaitu Perdamaian, Jokowi Menaiki Kereta Api Menuju ke Kyiv Ibukota Ukraina

- 30 Juni 2022, 10:30 WIB
Kolase Jokowi dan Iriana menghadiri acara KTT G7 dan saat menaiki kereta api
Kolase Jokowi dan Iriana menghadiri acara KTT G7 dan saat menaiki kereta api /berbagai sumber/

Pedoman Tangerang – Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan delegasi terbatas menaiki kereta api luar biasa di stasiun Przemysl di kota Przemysl pada Selasa 28 Juni 2022 pukul 21.15 waktu setenpat untuk menuju ke kota Kyiv.

Dikutip dari Biro Pers, Jokowi dan Ibu Iriana beserta rombongan naik dari peron 4 stasiun Przemysl di kota Przemysl, Polandia.

Terlihat Jokowi mengenakan jaket berwarna biru dan Ibu Iriana pun mengenakan jaket sama berwarna biru.

Baca Juga: Tiba di Ibukota Kyiv, Ukraina, Jokowi Disambut Hangat Oleh Pejabat Ukraina

Turut mendampingi Jokowi dan Ibu Iriana antara lain Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Jokowi ke kota Kyiv untuk misi perdamaian, seperi dikutip melalui akun twittwenya @jokowi, “kami memulai misi perdamaian ini dengan niat baik. Semoga dimudahkan”, tulisnya di akun twitternya pada Rabu 29 Juni 2022.

Menlu Retno Marsudi dalam siaran pers perjalanan Jokowi mengahadiri KTT G7 di Jerman juga terdapat 9 pertemuan bilateral, yaitu dengan PM India, Presiden Prancis, PM Kanada, Kanselir Jerman, PM Inggris, PM Jepang, Presiden Komisi Eropa, Presiden Dewan Eropa, dan Manger Direktor IMF.

Retno Marsudi mengatakan, di dalam pertemuan bilateral tersebut Jokowi juag membahas isu terkait perang di Ukraina.

“Isu terkait perang di Ukraina dan dampaknya terhadap rantai pasok pangan dunia dibahas hampir setiap pertemuan bilateral tersebut", kata Retno Marsudi menyampaikan dalam siaran pers presiden.

“Di dalam pertemuan bilateral tersebut presiden kembali menyatakan bahwa waktu kita tidak panjang untuk menyelesaikan gangguan rantai pasok pangan yang menyababkan kelangkaan dan kenaikan harga pangan dan pupuk. Dan jika dunia tidak bersatu untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka yang paling merasakan dampaknya ratusan juta atau bahkan miliaran pendudukan negara berkembang." ucap Retno Marsudi sebagai Menlu saat keterangan pers presiden.

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x