Network
Pedoman Tangerang - Rusia akan memperkuat tentara dan senjata nuklirnya di wilayah Baltik.
Hal ini merupakan respon dari pernyataan Swedia dan Finlandia yang mengatakan akan bergabung dengan NATO.
Finlandia diketahui berbatasan langsung dengan Rusia sepanjang 830 mil.
Di sisi lain Swedia berseberangan dengan Rusia di Laut Baltik.
Baca Juga: Tes Matematika: Jawablah Soal Ini, Apakah Kalian Mampu Kerjakan?
“Jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi tersebut (NATO), maka perbatasan Rusia harus makin diperkuat,” ucap Dmitry Medvedev, selaku Wakil Ketua Konsil Keamanan Rusia.
Medvedev juga menambahkan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan mengenai area bebas nuklir untuk wilayah Baltik
Orang dekat Putin tersebut juga menambahkan, bahwa sebenarnya Rusia tidak berniat untuk memperkuat nuklir di area Baltik.
Akan tetapi, negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut harus memperkuat nuklir di area Baltik karena tampaknya Helsinki dan Stockholm memaksa Moscow melakukan itu.
Pada Rabu, 13 April 2022, pemerintah Finlandia merilis laporan keamanan mengenai keuntungan dan kerugian jika bergabung dengan NATO.
“Perang yang dimulai Rusia membahayakn seluruh Eropa,” ucap Menteri Luar Negeri Finlandia.
Swedia juga melakukan hal yang sama, diketahui negara tersebut akan merilis hasil analisis keuntungan dan kerugian bergabung dengan NATO pada akhir Mei tahun ini.
Baca Juga: Tes Penglihatan: Seberapa Fokus dan Teliti Mata Anda Membaca Gambar Ini!
Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, mengatakan negaranya akan segera membuat keputusan bergabung dengan NATO dalam beberapa minggu kedepan.
Marin juga menambahkan bahwa ia mengambil keputusan tersebut setelah benar-benar memahami dampak yang akan timbul kepada Helsinki dan negara tetangganya.
Diketahui Putin melakukan invasi terhadap Ukraina lantaran NATO hendak memperluas wilayahnya.
Putin juga telah menawarkan perdamaian dengan jaminan Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO.***
