Network
Pedoman Tangerang - Seorang Selebgram sekaligus YouTuber cantik Stephanie Matto viral lantaran mendapatkan Rp1 juta per minggu dengan menjual kentut kepada orang asing, kalian berminat?
Tak sedikit yang penasaran dengan bagaimana cara wanita ini mengemasnya.
Nah, dalam kanal Youtube Intouch Weekly ia membeberkan Stephanie Matto Mengungkapkan Dia Menghasilkan 'Lebih Dari $ 90.000' Dengan Menjual Kentutnya Dalam Toples.
Munurutnya, mungkin hal yang dilakukannya ini terdengar aneh bagi orang lain.
Namun, ia sudah membuktikan bahwa hal aneh itu sudah menghasilkan dan berharap bisa menjadi sebuah keberuntungan.
"Dari perut kembung bisa jadi keberuntungan," katanya.
Dari hasil penjualan kentutnya itu uang yang didapat bsia digunakan untuk berlibur atau hal-hal yang menyenangkan dan bermanfaat lainnya.
Betapa tidak kini penghasilan terus bertambah bisa mencapai Rp 71 juta.
Nyatanya, meski aneh, dalam vieo terbarunya Stephanie mengaku banyak orang yang ingin membeli kentutnya yang dijual dalam stoples.
Baca Juga: Wah! TKW Arab Ini Bisa Dapat 5 Juta, Padahal hanya Beberapa Jam Kerja, Emang Ngapain?
Bahkan, mereka meminta agar wanita tersebut mendokumentasikan prosesnya buang gas.
Menurutnya, untuk bisa buang gas, Stephanie mengusahakannya dengan makan banyak kacang-kacangan, muffin berprotein, yoghurt, telur rebus, dan terkadang minuman protein. Tak hanya itu, ia juga berusaha membuat bau gasnya lebih tahan lama ketika dijual.
Karena itu, dalam stoples dimasukkan pula beberapa kelopak bunga untuk menyerap baunya.
Selain stoples berisi bunga dan gas yang dikeluarkannya, ia juga mengirimkan catatan pribadi untuk pelanggan. Menurut Stephanie, para pembelinya kebanyakan adalah kolektor barang-barang aneh.
Baca Juga: Menakutkan! Amerika Serikat Terancam 'Kiamat Babi', Ini Kronologinya
“Aku ingin berterima kasih kepada 97 orang yang sudah membeli stoples kentutku,” katanya di TikTok saat sukses menjualnya dalam dua hari. Meski begitu, Stephanie mengaku tidak bangga ia menjual kentut sebagai pekerjaan.
“Kupikir aku sudah masuk ke dalam pasar yang besar dan sepertinya adalah potensi yang tidak terbatas. Aku merasa bersyukur bahwa aku bisa menghibur, memancing perdebatan dan diskusi, dan membuat mata orang pada cara kehidupan yang berbeda,” tutur Stephanie.***
