Kejahatan Amerika, Tak Akan Hukum Tentaranya Meski Sudah Bunuh Warga Afghanistan

- 16 Desember 2021, 16:00 WIB
Penduduk berkumpul di luar pangkalan militer Amerika terdekat untuk memprotes pembunuhan warga sipil yang dilakukan militer Amerika Serikat.
Penduduk berkumpul di luar pangkalan militer Amerika terdekat untuk memprotes pembunuhan warga sipil yang dilakukan militer Amerika Serikat. /Ahmad Nadeem/Reuters

Pedoman Tangerang - Pentagon mengatakan tidak ada personel militer AS yang akan dimintai pertanggungjawaban atas serangan pesawat tak berawak Agustus di ibu kota Afghanistan, Kabul, yang menewaskan 10 warga sipil dari keluarga yang sama, di antaranya tujuh anak kecil.

Dilansir dari Tehran Times, Kamis, 16 Desember 2021, pengumuman terbaru dari Amerika Serikat itu diperkirakan bakal memicu kecaman global dan mendorong seruan untuk penyelidikan internasional secara independen.

Dalam dua dekade "perang melawan teror" oleh Amerika, militer negara itu telah membunuh puluhan ribu warga sipil di zona perang seperti Irak, Afghanistan, Suriah dan, Somalia.

Departemen Luar Negeri sesekali menerima tanggung jawab atas pembantaian, biasanya ketika pembunuhan diangkat oleh media tetapi Pentagon tidak pernah meminta pertanggungjawaban personel militer tertentu.

Baca Juga: Makin Tegang, AS & Israel Ancam Iran karena Diplomasi Nuklir Mentok

Militer AS mengklaim bahwa mereka melakukan penyelidikan menyeluruh setelah membunuh warga sipil, tetapi para kritikus telah mempertanyakan tentang keabsahan penyelidikan ini.

Satu kasus telah dilaporkan sebagai pengecualian, yang terjadi pada 2016, ketika Pentagon mendisiplinkan sekitar selusin personel militer atas peran mereka dalam serangan udara pada Oktober 2015 di rumah sakit Doctors Without Borders di Kunduz, Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 42 orang.

Tetapi tidak ada personel militer yang menghadapi tuntutan pidana karena menyerbu sebuah rumah sakit dan membunuh sedikitnya 42 warga sipil. Mereka hanya dikenakan sanksi disiplin berupa menerima teguran resmi sementara yang lain diskors dari tugas.

Kepada wartawan pada 29 Agustus lalu di Kabul, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan komandan senior telah membuat sejumlah rekomendasi kepada Menteri Pertahanan Lloyd Austin tentang serangan pesawat tak berawak yang fatal.

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x