Pedoman Tangerang - Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan Afghanistan terancam kelaparan di bawah kepemimpinan Taliban. Pasalnya, negara ini tak memiliki cukup makanan bagi rakyatnya karena ekonomi yang semakin memburuk.
"Krisis ekonomi yang meningkat, konflik, dan kekeringan berarti rata-rata keluarga sekarang hampir tidak bisa mengatasinya. Kita harus melakukan banyak hal untuk menghentikan krisis ini menjadi bencana," kata Juru Bicara WFP Tomson Phiri, dikutip dari Reuters, Rabu, 15 Desember 2021
Survei yang dilakukan WFP menunjukkan sekitar 98 persen warga Afghanistan tidak tercukupi makanannya. Tujuh dari 10 keluarga terpaksa meminjam makanan, yang mendorong mereka lebih jauh ke dalam jurang kemiskinan.
Penarikan tiba-tiba bantuan asing setelah kemenangan Taliban pada Agustus mengakibatkan ekonomi Afghanistan yang rapuh berada di ambang kehancuran.
Baca Juga: Ekonomi Terpuruk, Keluarga di Afghanistan Kembali Mengais Rezeki Lewat Karpet
Harga makanan, bahan bakar, dan bahan pokok lainnya naik pesat di luar jangkauan banyak orang.
Sejauh ini, WFP memberi bantuan makanan kepada 15 juta warga Afghanistan selama 2021 dan kepada tujuh juta warga setempat selama November.
Pada 2022, badan PBB itu berencana meningkatkan bantuannya untuk 23 juta orang di seluruh provinsi di Afghanistan.
"Kita tidak bisa menyia-nyiakan waktu. Direktur kami menggambarkan situasinya cukup mengerikan," ujar Phiri.