Network
Pedoman Tangerang - Sudah 58 tahun negara Malaysia berdiri, kontroversi mengenai wilayah Sabah yang diperebutkan oleh Filipina masih belum selesai juga.
Hingga saat ini, Filipina tetap teguh mempertahankan status Sabah sebagai bagian dari wilayah negerinya dan tak mengakui kedaulatan Malaysia atas daerah tersebut.
Hal ini tentu dikecam oleh pihak Malaysia. Terlebih dewasa ini tersiar isu bahwa Filipina tengah mempersiapkan invasi besar-besaran ke wilayah Sabah dan bekerja sama dengan kelompok teroris setempat.
Isu yang belum diketahui kebenarannya membuat publik Malaysia menuntut agar Pemerintah tetap menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan status wilayah Sabah sebagai bagian dari Malaysia.
Baca Juga: Mengkhawatirkan! Hutang Indonesia Mencapai 6 Ribu Triliun Lebih hingga Akhir Oktober 2021
Anggota Parlemen Malaysia, Azis Jamman mengatakan bahwa dirinya kecewa karena sengketa semacam ini harusnya sudah diselesaikan secara damai.
Azis juga meminta orang-orang di Putrajaya menanggapi masalah ini lebih serius ketimbang menjadikannya sebagai komoditas politik.
“Jadi, sekali lagi dan untuk semua, pemerintah perlu menunjukkan komitmen mereka. Jangan hanya (isu ini) didengungkan saat musim pemilu. Hal ini harus diangkat ke tingkat internasional, termasuk Asean dan PBB,” katanya saat memperdebatkan Rencana Malaysia ke-12 di Dewan Rakyat pada 4 Oktober 2021.
