Rakyat Myanmar Ditindas, Rusia Malah Pererat Kerjasama Militer dengan Rezim Junta Myanmar

- 21 Juli 2021, 23:26 WIB
Jenderal Min Aung Hlaing .* /Biro Pers Sekretariat Presiden
Jenderal Min Aung Hlaing .* /Biro Pers Sekretariat Presiden /

Pedoman Tangerang - Seolah tak memperhatikan kesedihan rakyat Myanmar yang ditindas dan dibunuh oleh Rezim Junta Militer yang dikontrol penuh oleh Min Aung Hlaing, Rusia malah memberi pasokan senjata ke Myanmar.

Sebelumnya Rusia bekerja sama erat dengan Myanmar dalam perlengkapan militer, termasuk pesawat, menurut laporan kantor berita Interfax yang mengutip Alexander Mikheev, kepala perusahaan negara Rusia untuk produk persenjataan, Rosoboronexport, Rabu, 21 Juli 2021.

Kalangan pembela hak asasi manusia menuding pemerintah Rusia mengakui keabsahan junta militer Myanmar --yang melancarakan kudeta pada 1 Februari-- dengan terus melakukan kunjungan bilateral dan kesepakatan perdagangan senjata dengan negara itu.

Baca Juga: Tarikh 21 Juli: Agresi Militer Belanda 1

Dikutip dari Antara, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah menyatakan kepada Jenderal Senior Min Aung Hlaing bahwa pemerintah Rusia bertekad untuk memperkuat hubungan militer.

Pernyataan itu disampaikan Shoigu ketika sang pemimpin junta Myanmar berkunjung ke Moskow pada Juni.

Ketika berbicara di sela-sela pameran tahunan dirgantara Rusia MAKS yang juga dihadiri Presiden Vladimir Putin pada Selasa (20/7), Mikheev mengatakan Myanmar adalah salah satu pelanggan utama Rosoboronexport di Asia Tenggara, juga pelanggan kunci bagi Rostec --perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan negara Rusia.

Baca Juga: Tarikh Bulan Juli: Manusia Pertama Mendarat di Bulan

Hubungan pertahanan antara Rusia dan Myanmar dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami peningkatan.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x