Network
Pedoman Tangerang – Insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J di Rumah Dinas Ferdy Sambo membuat publik geger. Tidak heran, karena kasus penembakan antar polisi ini telah mencoreng nama Kapolri.
Kasus yang awalnya membuat Bharada E sebagai pelakunya terus diselidiki. Dan menunjukkan bahwa ternyata Bharada E bukan hanya satu-satunya pelaku. Bahkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi telah ditetapkan sebagai tersangka di insiden yang menewaskan Brigadir J ini.
Akhir-akhir ini, terdapat fakta mengejutkan. Ternyata Ferdy Sambo bersama Putri Candrawathi, Bripka RR, dan Kuat Maruf sudah merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J. Setelah itu Ferdy Sambo akan melaporkan kepada Kapolri.
Baca Juga: Siap Adopsi Anak dari Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Kamaruddin: Kalau Perlu Sampai Jadi Dokter
Baca Juga: Sudah Tidak Sabar! Kompolnas Desak Polri Percepat Proses PTDH Ke Ferdy Sambo
Oleh sebab itu, mengapa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan kalau dirinya adalah orang yang pertama kali tahu kalau Brigadir Ja sudah meninggal karena insiden penembakan. Yang kejadiannya terjadi pada tanggal 8 Juli 2022.
Selain Listyo Sigit Prabowo, Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin, juga menjelaskan, kalau yang melaporkan kematian Brigadir J ke Kapolri adalah Ferdy Sambo. Tetapi saat itu, Ferdy Sambo melapor sambil berpura-pura menangis.
Kamaruddin juga menambahkan, Ferdy Sambo melaporkan kematian Brigadir J adalah karena adu tembak dengan Bharada E. Yang dimana sebenarnya biru adalah skenario yang sudah Eks Irjen itu buat bersama Eks Staf dan Penasihat Ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah.
Baca Juga: Ferdy Sambo Mengamuk di Mako Brimob dan Mengancam Akan Buka Borok Polri? Simak Faktanya
Oleh sebab itu, tidak heran setelah skenario itu berhasil dibongkar, Fahmi Alamsyah langsung mengundurkan diri dari jabatannya dan Ferdy Sambo pun ditetapkan menjadi tersangka.***
