Network
“Tidak makan siang, tetapi makan mie instan saja, tidak boleh,” ujarnya.
Hal ini dikarenakan gizi yang terdapat pada mie instan tidak cukup, sedangkan ibu hamil membutuhkan asupan makronutrien dan mikronutrien yang cukup.
Makronutrien yang dibutuhkan berupa karbohidrat, protein, dan sedikit lemak, sedangkan mikronutrien yang dibutuhkan ibu hamil adalah asam folat, zat besi, kalsium dan lainnya.
Ibu hamil sebaiknya makan setiap 4 sampai 5 jam sekali agar mencegah asam lambung diproduksi berlebihan sehingga menyebabkan mual atau muntah. Oleh sebab itu, disarankan makan cemilan setelah makan makanan utama.
Jika mie instan dikonsumsi sesekali saat sore, setelah makan siang sebagai cemilan, diperbolehkan.
Adapun risiko yang mungkin dialami kepada janin atau ibu hamil tidak ada bedanya dengan risiko terhadap orang biasa, karena kandungan yang dikhawatirkan dari mie instan adalah gizinya yang tidak cukup serta kandungan MSG di dalamnya.
Ibu hamil dapat mencoba membuat mie instan dengan tidak memasukkan seluruh bumbu yang disediakan dalam kemasan ke dalam mie. Gunakan sebagian saja selama rasanya pas agar mengurangi kandungan MSG yang dikonsumsi namun tidak mengurangi kelezatan mie.
Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan sebaiknya mengonsumsi mie instan sebagai ‘pelepas rasa kangen’. Frekuensi konsumsi satu kali seminggu masih berada dibatas wajar dan aman, dengan catatan tidak menggantikan makanan utama.***
