Nasabah Banyak Jadi Korban Skimming, Pengamat: Dirut Bank Jatim Busrul Iman Layak Dicopot

- 26 Agustus 2021, 22:08 WIB
Nasabah Banyak Jadi Korban Skimming, Pengamat: Dirut Bank Jatim Busrul Iman Layak Dicopot
Nasabah Banyak Jadi Korban Skimming, Pengamat: Dirut Bank Jatim Busrul Iman Layak Dicopot /

Pedoman Tangerang - Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute), Muhammad Mualimin menyayangkan tingkat keamanan Bank Jatim yang tidak terjamin.

Hal ini lantaran erkait seringnya nasabah jadi korban skimming yang diakibatkan buruknya sistem keamanan Bank Jatim.

Hal ini diperparah dengan tingginya iklim nepotisme sehingga SDM yang memimpin disebabkan kedekatannya dengan Gubernur, tidak murni kompeten di dunia perbankan.

"Kasus skimming hanya sebagian kecil dari salah kelola. Dirut Bank Jatim Busrul Iman misalnya, jadi pucuk pimpinan karena dipasang Khofifah(Gubenur Jatim), sedangkan Direktur Keuangan Ferdian T Satyagraha anak Sukarwo mantan gubernur, dan komisaris Heru Tjahjono ternyata juga merangkap sebagai Sekda Provinsi."

"Yang bikin Bank Jatim bobrok ya karena banyak pimpinan menjabat via jalur politik," kata Mualimin dalam keterangan tertulisnya, Kamis 26 Agustus 2021.

Baca Juga: Jember Uji Coba PPKM Level 3 Bagi UMKM, Ini Kata Senator Asal Jatim

Tingkat keamanan yang rendah, beber Mualimin, diduga karena pucuk pimpinan Bank Jatim sibuk rebutan atau mempertahankan posisi dengan lobi lobi ke pejabat tertinggi di Provinsi Jawa Timur.

"Saya menduga pimpinan Bank Jatim terlalu sibuk memikirkan kedudukan dirinya sendiri, lupa berinovasi untuk melindungi nasabah. Lebih baik Dirut Busrul Iman dicopot saja, ganti dengan orang yang peduli dengan konsumen. Yang rangkap jabatan juga harus dipecat karena bertentangan dengan UU Pelayanan Publik," ujarnya.

Usai mewawancarai beberapa karyawan Bank Jatim, ucap Mualimin, pihaknya menemukan banyak sekali ketidakadilan terutama terkait kenaikan jabatan yang kental nuansa nepotisme.

"Jadi banyak karyawan berprestasi, sudah bertahun tahun kerja kok tidak kunjung naik jabatan. Sedangkan anak eks gubernur baru 5 tahun kerja sudah jadi Direktur. Kenaikan jabatan yang kental nepotis dan politis bikin iri karyawan profesional. Pengabdian mereka seolah tak dihargai dan tak dinilai," pungkasnya.***

Editor: Rahman Sugidiyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah