Masyarakat Serang Tak Rela Bahan Pokok Kena Pajak

- 12 Juni 2021, 20:00 WIB
ilustrasi bahan pokok
ilustrasi bahan pokok /Pikiran-rakyat.com

Fatoni menegaskan, keluhan yang disampaikannya sangat beralasan mengingat penghasilannya tidak menentu dan bisa dibilang sangat pas-pasan. Terlebih ia memiliki enam anggota lainnya yang harus dipenuhi kebutuhan pokoknya.

“Penghasilan saya kalau dirata-ratakan Rp50 ribu sehari. Anak saya ada lima orang, yang sekolah tiga orang, SMA swasta, SMP Negeri, dan SD Negeri. Kalau dihitung-hitung kebutuhan buat sebulan sekitar Rp3 jutaan. Penghasilan saya cuma Rp1,5 juta sebulan, berarti kan kurangnya banyak,” ungkap dia.

Baca Juga: Viral, Bocah 3 Tahun Hobi Makan Batu Bata dan Pasir

Iyan, salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Rau (PIR) mengaku,sangat keberatan apabila komoditas yang ia jual dikenakan PPN. Pasalnya, saat ini saja dagangannya sedang sepi pembeli.

“Sekarang aja sejak korona pembelinya sepi, ditambah lagi mau dikenakan pajak, kayak apa nantinya. Kalau kita sebagai pedagang ya mending jangan dipajakin lah. Apabila aturan mengenai pajak itu diberlakukan nantinya akan berimbas kepada harga-harga yang lain,” kata Iyan ditemui di PIR, Jumat 11 Juni 2021.***

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x