Refleksi: Dusta Di Alam Kemerdekaan

- 4 Februari 2024, 13:55 WIB
KRT Faqih Wirahadiningrat
KRT Faqih Wirahadiningrat /

Mengapa jauh melebihi Belanda? Karena mereka membungkusnya dengan Dalil Agama, dengan merampok otoritas pemilik kebenaran tertinggi berdasarkan rasisme keturunan. 

Walaupun nyatanya itu palsu dan dusta belaka. Bila tidak palsu, buktikanlah silsilah nasabnya bersambung dalam kitab-kitab nasab, atau mampu menghadirkan isbat nasab keturunan Nabi dari Naqobah Internasional terutama Yaman dan Iraq sebagai negeri yang dicangkoknya, serta pembuktian Genetika apakah sama mereka dengan keluarga Nabi di Timur-Tengah sana. 

Dan hasilnya? NOL BESAR ! Pembohong seperti ini jelas mengkhianati PANCASILA dan BHINNEKA TUNGGAL IKA.

Setelah sebagian ummat yang mati akalnya dan teracuni doktrin sesat tersebut menjadi pengikutnya, mulailah bicara tentang Politik dan Kekuasaan.

Diawali dari penyesatan sejarah Bangsa dan klaim jahat bahwa mereka bersaudara dengan Trah Walisongo dan Kesultanan Nusantara. 

Sehingga merekalah para tuan dan majikan di Nusantara, yang berhak dapat apa dan dalam posisi dimana. Padahal sesungguhnya itu DUSTA BESAR DAN KEBOHONGAN YANG BIADAB !!!

KESIMPULANNYA :

Apapun pergerakan politik mereka, baik di dalam partai Politik, atau di dalam organisasi keagamaan maupun sosial, termasuk pembagian oknum mereka yang menyebar dalam perhelatan Pilpres dan Caleg, adalah LAYAK DIWASPADAI.

Sebelum mereka dengan jujur mengakui kebohongan klaim nasab dan sejarah mereka. Maka sebelum itu dilakukan, baik mereka yang bertopeng radikal maupun moderat, sejatinya sedang membagi peran untuk infiltirasi dan memecah-belah Kemanusiaan dan Kebangsaan di bumi pertiwi Indonesia.

Maka pahamilah pesan abadi dari Ronggowarsito (pujangga besar Nusantara) berikut ini :

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x