Simak Asal-usul dari Tari Reog Ponorogo Jawa Timur, Lengkap dengan Cerita Jawa

- 7 April 2022, 21:30 WIB
Simak Asal-usul dari Tari Reog Ponorogo Jawa Timur, Lengkap dengan Cerita Jawa
Simak Asal-usul dari Tari Reog Ponorogo Jawa Timur, Lengkap dengan Cerita Jawa /Rahman Dhani

Pedoman Tangerang - Reog Ponorogo adalah salah satu pagelaran yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Reog ini merupakan kesenian yang memiliki nilai luhur kebudayaan dan tradisi masyarakat Ponorogo Jawa Timur.

Asal-usul Reog Ponorogo dilatarbelakangi oleh kisah perjalanan Raja Kelana saat akan meminang Dewi Songgo Langit sebagai calon permaisurinya, calon permaisuri yang bernama Dewi Sanggalangit adalah putri Kerajaan Kediri. Dikutip tim Pedoman Tangerang dari situs YouTube @TAJE TV.

Disebuah kerajaan bernama kerajaan Kediri, hiduplah seorang putri yang sangat cantik yaitu Dewi Sanggalangit. Semua raja-raja di kerajaan Kediri berlomba-lomba melamar Dewi Sanggalangit. Namun sang putri tidak berminat menerima lamaran mereka.

Baca Juga: 7 Pondasi Penting untuk Menulis Cerpen yang Menarik Bagi Pemula

Raja Kediri ayahanda Dewi Sanggalangit menjadi khawatir, karena sikap dewi dapat memicu peperangan antar kerajaan. Meskipun hak menikah berada di tangan Dewi Sanggalangit. Namun pada akhirnya Raja Kediri mulai campur tangan.

"Putriku sikapmu yang selalu menolak raja-raja itu bisa membahayakan keamanan kerajaan kita. Bayangkan jika raja-raja itu sakit hati dan menyerang kerajaan kita, pikiran baik-baik Dewi," kata Raja Kediri kepada putrinya.

Raja Kediri ayahanda Dewi Sanggalangit menjadi khawatir, karena sikap dewi dapat memicu peperangan antar kerajaan. Meskipun hak menikah berada di tangan Dewi Sanggalangit. Namun pada akhirnya Raja Kediri mulai campur tangan.

"Putriku sikapmu yang selalu menolak raja-raja itu bisa membahayakan keamanan kerajaan kita. Bayangkan jika raja-raja itu sakit hati dan menyerang kerajaan kita, pikiran baik-baik Dewi," kata Raja Kediri kepada putrinya.

Dewi Sanggalangit mulai memikirkan kata-kata sang ayahnya, akhirnya dia mulai membuat sayembara. "Baik ayahanda, aku akan menikah dengan syarat mereka harus memenangkan sayembara,"ucap Dewi Sanggalangit. Lalu sang Raja mulai bertanya dengan penuh penasaran,"Apa syarat dari sayembara itu putriku?"

"Mereka yang melamar saya, harus membawa sungguhan pementasan yang belum pernah ada di negeri ini. Selain itu calon pelamar harus di iringi oleh 140 penunggang kuda kembar dan seekor binatang berkepala dua,"jawab Dewi Sanggalangit.

Sang Raja Kediri menghela nafas, sungguh berat syarat yang diberikan putrinya. Namun apa boleh buat, dia pun mengumumkannya ke seluruh penjuru negeri.

Syarat itu sungguh berat dan banyak raja-raja mulai mundur dan hanya menyisakan dua orang raja yaitu Raja Singabarong dan Raja Kelana.

Mereka berdua berjanji akan membawa apa yang diinginkan Dewi Sanggalangit, sayangnya Pangeran Singa Barong yang licik mempunyai cara curang. Dia bermaksud menghadang rombongan dari Raja Kelana dan merebutnya.

Maka waktunya telah tiba, Raja Kelana sudah menyiapkan semuanya. Kecuali binatang berkepala dua, dia hanya membawa merak peliharaannya yang cantik."Mungkin saja Dewi Sanggalangit akan luluh hatinya, jika melihat burung ini dan melupakan syarat binatang berkepala dua itu,"ucap Raja Kelana.

Rombongan Raja Kelana telah sampai di hutan, tiba-tiba seekor singa mengamuk. Ternyata dia adalah Raja Singabarong yang berubah wujud menjadi singa. Pasukan Raja Kelana tidak bisa menahan amukan si singa tersebut, korban pun mulai berjatuhan.

Raja Kelana tahu kelemahan Singabarong, dengan cepat Raja Kelana melepaskan merak peliharaannya dan hinggap diatas Singabarong. Burung itu mulai mematuk kutu-kutu yang ada di leher di Singabarong. Usaha Raja Kelana pun berhasil, Singabarong berhenti mengamuk karena terlena.

Saat melihat Singa Barong dan merak peliharaannya, Kemudian Raja Kelana merasa melihat kepala binatang berkepala dua. Dia pun tersenyum dan mengeluarkan pecut saktinya yang bernama Pecut Samandiman. Raja Kelana langsung mengarahkan pecutnya dan menimbulkan bunyi yang menggelegar.

Singabarong lemas dan tidak bisa berubah wujud menjadi manusia kembali. Semua rombongan terkejut , sebab merak dan singa itu telah bersatu. Maka genap lah syarat yang diberikan Dewi Sanggalangit. Rombongan Raja Kelana mulai melanjutkan perjalanan dengan penuh suka cita.

Sampai di dalam kerajaan, Dewi Sanggalangit yang melihatnya pun terpesona, dengan keunikan binatang berkepala dua yang dibawa Raja Kelana. Singa itu terlihat galak namun kepala dileher nya terdapat merak dengan ekor yang mengembang seperti kipas besar

Di samping hewan itu berdiri Raja Kelana yang gagah perkasa dengan memegang Pecut Samandiman, sementara dibelakangnya 140 penunggang kuda kembar menari dengan riang.

Dewi Sanggalangit sangat terkesan dengan usaha Raja Kelana, dia pun menerima lamaran Raja Kelana. Raja Kediri merasa lega, pernikahan pun segera dilangsungkan dengan sangat meriah. Sampai saat ini pertunjukan yang ditunjukkan Raja Kelana masih ada dan dinamai Reog Ponorogo.***

Editor: Araf Mukhtar

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x