Begitu bulan Ramadhan telah usai, di malam hari menjelang 1 Syawal tiba, berbagai umat muslim di berbagai penjuru akan mengumandangkan bacaan takbir.
Inilah yang menjadi salah satu keistimewaan bulan Syawal, di mana berbagai umat muslim saling bersatu dan mengumandangkan takbir bersama-sama dengan penuh sukacita.
Membaca takbir sendiri termasuk dalam amal ibadah yang dianjurkan karena bacaannya mengandung kalimat dzikir kepada Allah SWT.
Sementara itu, bacaan takbir pada Idul Fitri yang dianjurkan yaitu ketika maghrib terakhir di bulan Ramadhan dikumandangkan hingga waktu sebelum sholat Ied dimulai. Namun terdapat juga yang mengatakan bahwa batas akhirnya adalah ketika sholat Idul Fitri selesai dilaksanakan.
Apapun itu, bagi seorang muslim yang sedang tidak berhalangan dan masih diberikan kemampuan oleh Allah SWT, maka sebisa mungkin bertakbir sesuai dengan anjuran di atas kapanpun dan dimanapun.
Tentu hal ini dikecualikan jika seorang muslim sedang berada di tempat yang kurang pantas seperti kamar mandi.
5. Beri’tikaf pada Bulan Syawal
Amalan bulan Syawal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan senantiasa beri’tikaf atau berdiam diri di masjid. Tentu yang dimaksud dengan berdiam diri bukan secara gamblang hanya diam tanpa melakukan suatu hal begitu saja.
I’tikaf di masjid bisa dilakukan dengan mendirikan sholat wajib dan sholat sunnah, membaca Al-Qur’an, berdzikir dan lain sebagainya. Sesuai dengan kegiatan tersebut, I’tikaf sendiri memang dimaksudkan untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT.
Kegiatan ini menjadi suatu hal yang disunnahkan pada bulan Syawal jika seorang muslim merasa belum bisa melakukannya di bulan Ramadhan. Pasalnya, I’tikaf sendiri begitu umum dilakukan saat bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam terakhir bulan suci tersebut.