Tak sedikit pun terpengaruh oleh bacaan Al-Qur’an. Apalagi tergerak untuk mengamalkan isinya dan menerapkan hukum-hukumya.
Padahal setiap tahun Nuzulul Quran diperingati. Bahkan setiap hari mungkin Al-Qur’an sering dibaca atau diperdengarkan.
Baca Juga: Teks Kultum Singkat Dengan Tema 5 Amalan Baik di Bulan Ramadhan
Jika demikian keadaannya, Allah SWT sungguh telah mengingatkan kita:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
Tidakkah mereka memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka telah terkunci? (TQS Muhammad [47]: 24).
Artinya, menurut Imam as-Samaqandi, “Apakah mereka tidak mendengarkan Al-Qur’an; tidak mengambil pelajaran dari Al-Qur’an; dan tidak memikirkan apa yang telah Allah SWT turunkan dalam Al-Qur’an berupa janji dan ancamannya serta banyaknya keajaiban di dalamnya sehingga dengan itu mereka paham bahwa Al-Qur’an benar-benar dari sisi Allah? Ataukah kalbu-kalbu mereka telah tertutup?” (As-Samarqandi, Bahr al-’Ulum, 4/156).
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Al-Qur’an sejatinya Allah SWT turunkan agar menjadi rahmat bagi manusia (Lihat: QS Fushilat [41]: 2-3). Dan itu hanya bisa terwujud jika seruan-seruannya dipenuhi oleh manusia. Allah janjikan keberkahan.
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ