Teks Khutbah Jum’at Ramadhan: Makna Nuzulul Qur'an

- 7 April 2023, 06:00 WIB
Teks Khutbah Jum’at Ramadhan: Makna Nuzulul Qur'an
Teks Khutbah Jum’at Ramadhan: Makna Nuzulul Qur'an /

Peristiwa Nuzulul Quran adalah peristiwa dahsyat. Mengapa? Perhatikan firman Allah SWT:

لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

Andai Al-Qur’an ini Kami turunkan di atas gunung, kamu (Muhammad) pasti menyaksikan gunung itu tunduk dan pecah berkeping-keping karena takut kepada Allah. Perumpamaan itu kami buat untuk manusia agar mereka mau berpikir (TQS al-Hasyr [59]: 21).

Baca Juga: Teks Kultum Ramadhan Singkat Dengan Tema Sholat Sebagai Tiang Agama

Imam ath-Thabari menafsirkan ayat ini dengan menyatakan: Allah Yang Maha Agung berfirman, “Andai Kami menurunkan Al-Qur’an kepada sebuah gunung, sementara gunung itu berupa sekumpulan bebatuan, pasti engkau akan melihat, wahai Muhammad, gunung itu sangat takut.” Allah mengatakan, “Gunung itu tunduk dan terpecah-belah karena begitu takutnya kepada Allah meskipun gunung itu (bebatuan) amat keras.” Tidak lain karena gunung tersebut sangat khawatir tidak sanggup menunaikan hak-hak Allah yang diwajibkan atas dirinya, yakni mengagungkan Al-Qur’an (Ath-Thabari, Jami’ al-Bayan fi Ta’wil Al-Qur’an, 23/300).

Adapun Imam al-Baidhawi menafsirkan ayat ini dengan menyatakan, “Andai Kami (Allah SWT) menciptakan akal dan perasaan pada gunung, sebagaimana yang telah Kami ciptakan pada diri manusia, kemudian Kami menurunkan Al-Qur’an di atasnya, dengan konsekuensi pahala dan siksa, sungguh gunung itu akan tunduk, patuh dan hancur berkeping-keping karena takut kepada Allah SWT. Ayat ini merupakan gambaran betapa besarnya kehebatan dan pengaruh Al-Qur’an.” (Al-Baidhawi, Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil, 3/479).

Karena itulah, menurut Abu Hayan al-Andalusi, ayat ini merupakan celaan kepada manusia yang keras hati dan perasaannya tidak terpengaruh sedikit pun oleh Al-Qur’an. Padahal jika gunung yang tegak dan kokoh saja pasti tunduk dan patuh pada Al-Qur’an, sejatinya manusia lebih layak untuk tunduk dan patuh pada Al-Qur’an (Abu Hayan al-Andalusi, Bahr al-Muhîth, 8/251).

Baca Juga: Teks Khutbah Jum’at Ramadhan: Manfaat Dan Keutamaan Sholat Tarawih

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,

Apa yang dinyatakan oleh Abu Hayan al-Andalusi ini justru banyak terjadi saat ini. Banyak manusia tidak tunduk dan patuh pada Al-Qur’an. Banyak manusia yang bahkan tidak bergetar saat Al-Qur’an dibacakan. Boleh jadi hal itu karena banyak hati manusia yang sudah mengeras. Bahkan lebih keras dari batu.

Halaman:

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah