Prabowo - Gibran Unggul, Qodari Sebut PDIP Bisa Menjadi Oposisi yang Ideal

- 16 Februari 2024, 19:25 WIB
Prabowo - Gibran menangkan hati warga Larantuka, terbukti No urut 02 menang telak unggul jauh tinggalkan dua paslon lainnya, bahkan diikuti 10 kecamatan lainnya di Flores Timur menyusul menangkan Prabowo -Gibran di Pemilu 2024.
Prabowo - Gibran menangkan hati warga Larantuka, terbukti No urut 02 menang telak unggul jauh tinggalkan dua paslon lainnya, bahkan diikuti 10 kecamatan lainnya di Flores Timur menyusul menangkan Prabowo -Gibran di Pemilu 2024. /Prabowo / Instagram/

Pedoman Tangerang -  Hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh beberapa lembaga survei telah rampung. Data yang masuk sudah hampir 100 persen. Hasilnya, pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran hampir pasti menang satu putaran.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan, berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat Pemilu 2024 ini berpotensi melahirkan format pemerintahan yang seimbang, terutama dalam komposisi kekuasaan eksekutif dan legislatif.

Meski sifatnya masih sementara, Qodari memprediksi PDI Perjuangan akan keluar sebagai pemenang di Pemilu 2024 dan menjadi penguasa di parlemen. Sehingga, ke depan akan memberikan komposisi peta politik yang sangat ideal.

“Menurut saya komposisinya sudah sangat-sangat ideal, pertama presiden dari Gerindra kemudian pemenang legislatif itu kemungkinan PDI Perjuangan, walaupun masih menunggu penghitungan kursi karena selisih PDI dan Golkar tidak terlalu jauh,” ujar Qodari, dalam keterangannya, Jumat (16/2/2024).

Qodari menambahkan, meski dalam hitung cepat suara PDIP unggul, tetapi tidak menutup kemungkinan Golkar bisa menyalip dalam perolehan kursi, karena suara Golkar lebih banyak didominasi dari luar Jawa, sedangkan PDIP lebih kuat di Jawa.

“Bukan mustahil Golkar masih bisa nomor satu karena kursi Golkar umumnya berada di luar Jawa dan suara yang dibutuhkan untuk satu kursi lebih sedikit dibandingkan dengan suara di Jawa. Sementara PDIP itu kuatnya di Jawa,” paparnya.

Lanjut Qodari, dengan dinamika hasil Pemilu 2024 ini, ia menyebut kondisi politik Indonesia telah mengalami ‘divided government’ atau legislatif dan eksekutif yang dikuasai oleh partai yang berbeda.

Menurutnya, dengan konstelasi politik seperti ini, maka kontrol politik atas pemerintah akan semakin kuat.

“Jadi dalam 'divided government' kontrol politik berpotensi menjadi lebih kuat karena pemenang eksekutif dan legislatif itu berbeda,” ucapnya.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x