Selain itu, responden juga menilai Airlangga menjadi tokoh sipil yang paling siap maju di pilpres karena Golkar sudah menetapkan ketua umumnya itu sebagai capres yang akan diusung di 2024.
"Artinya sudah 99 persen kans Airlangga maju sebagai capres, ditambah lagi terbentuk Koalisi Indonesia Bersatu antara Golkar, PPP, dan PAN yang sudah lebih dari cukup untuk mengusung capres-cawapres,” ujar Fahmi.
Selain elektabilitas tinggi Airlangga, partai yang dipimpinnya, Golkar, juga menempati urutan teratas hasil survei jika pemilu saat survei dilakukan.
Partai Golkar jadi jawaranya yang dipilih oleh 20,1 persen responden, Gerindra 18,2 persen, PDI Perjuangan 18,1 persen,” kata Fahmi.
Selanjutnya, PKB memiliki elektabilitas 5,2 persen, PPP 4,6 persen, PAN 4,4 persen, PKS 4,2 persen, Nasdem 4,1 persen, Demokrat 4,1 persen.
Survei ini memiliki margin of error sekitar 2,14 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya, Dr Febriansyah menilai hasil survei IDM menunjukkan terbukanya peluang Ketum Golkar Airlangga Hartarto untuk memenangi Pilpres 2024.
Febriansyah menyarankan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu membuktikan kinerjanya yang baik terkait persoalan minyak goreng saat ini.
Airlangga masih memiliki peluang untuk merebut hati masyarakat Indonesia dengan menunjukkan kinerja yang bagus di pemerintahan. Hal ini karena elektabilitas Partai Golkar dan Airlangga tinggi.***