HNW: Menlu Retno Harus Lobi Taliban dan Pemerintah Afghanistan untuk Cegah Perang

- 21 Agustus 2021, 17:00 WIB
HNW: Menlu Retno Harus Lobi Taliban dan Pemerintah Afghanistan untuk Cegah Perang
HNW: Menlu Retno Harus Lobi Taliban dan Pemerintah Afghanistan untuk Cegah Perang /Antara/HO-Kemlu.

Pedoman Tangerang - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi harus mengerahkan upaya diplomasi untuk melobi kelompok Taliban dan pihak pemerintah Afghanistan agar mencegah terjadinya perang terbuka.

"Pasalnya, jika perang terbuka terjadi akan menyeret Afghanistan kepada kondisi politik, ekonomi, maupun sosial yang makin buruk serta makin menyengsarakan negara dan bangsa Afghanistan," kata HNW dalam keterangan tertulis, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Secara "de facto", Taliban saat ini memang telah menguasai Afghanistan. Namun masih terdapat perlawanan dari Panshir yang dipimpin oleh Ahmad Mashood dan Wakil Presiden Amrullah Sholih.

Baca Juga: Taliban : Siapa Mereka, Pemimpinnya dan Apa Tujuannya ?

HNW meminta Retno harus bersikap konstruktif mengenai hubungan antara Indonesia, Afghanistan, dan Taliban setelah keberhasilan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI).

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. Foto: pks.id

Sebab, kata dia, keberhasilan evakuasi yang berlangsung dengan lancar dan cepat itu berkat hubungan baik Indonesia dengan para pihak di Afghanistan.

Oleh sebab itu, dia berharap Retno dapat mendorong masyarakat dunia membantu menyelesaikan masalah di Afghanistan.

Baca Juga: Wakil Presiden Afganistan Ambil Kendali Kepemimpinan Negara

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini mengatakan Taliban harus merealisasikan janji-janji terbuka mereka terkait penghormatan terhadap hak-hak perempuan, pengampunan umum, jaminan keamanan warga asing, dan tidak menjadikan Afghanistan sebagai tempat terorisme yang menyerang warga dan negara asing.

"Semua itu agar dilaksanakan dengan serius demi kebaikan Afghanistan serta citra Islam sebagai agama yang 'rahmatan lil alamin' (rahmat bagi semesta) tapi sering disalahpahami karena dikaitkan dengan teror dan terorisme, intoleransi, serta tak ramah perempuan," jelas HNW.

Pada saat bersamaan, HNW mengatakan pemerintah melakukan pendekatan yang oleh Rwtno disebut sebagai "Afghan-Led" dan "Afghan-Owned", yaitu dengan mengedepankan maslahat dan kepentingan Afghanistan dalam mewujudkan perdamaian dan solusi dengan melibatkan seluruh pihak di internal negara tersebut.

Baca Juga: Taliban Siksa dan Bantai Etnik Minoritas Hazara dalam Perjalanan ke Kabul

Menurutnya, sikap Retno yang bijak itu penting disuarakan lebih serius dan lebih aktif melalui forum-forum internasional seperti di PBB maupun OKI.

Ia pun mengharapkan Takiban sungguh-sungguh dalam mewujudkan janji-janji yang telah dinyatakannya bahwa mereka siap menjalankan kebijakan secara lebih baik.***

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah