Pemerintah Perlu Antisipasi Terjadinya 'Silent Pandemi' Agar Tidak Terjadi Sumber Kepanikan Baru di Masyarakat

- 16 Agustus 2021, 12:00 WIB
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta.
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta. /Instagram.com/@anismatta_

Anis Matta berharap penyebaran Covid-19 di desa tidak menjadi sumber kepanikan baru bagi masyarakat dan tidak berujung pada ledakan sosial. Sehingga diperlukan langkah antisipasi lebih cepat, tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja, tapi perlu kolaborasi bersama-sama. 

"Ini masalah bersama, karena itu penting sekali bagi kita keluar dari polemik pro pemerintah atau oposisi. Partai Gelora bukan dari pemerintah, juga bukan oposisi. Tapi kami yakin, masalah yang kita hadapi bersama ini akan terselesaikan bersama sama pula," katanya. 

Narasumber lain, Ahli Epidemiologi Lapangan, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo menambahkan, pemerintah harus konsisten saat menerapkan kebijakan dan diperlukan pertimbangan yang matang dalam implementasinya. 

"Kita di lapangan sering mendengar curhatan dari tingkat RT hingga desa terkait penanganan pandemi Covid-19. Implementasi dari kebijakan pemerintah masih belum tegas dan konsisten, sehingga tingkat penularan dan kematian masih tinggi," kata Yudhi. 

Namun, Kasubbid Tracing Satgas Covid-19 dr Koesmedi Priharto Sp.OT M.Kes mengatakan, virus Corona (Covid-19) ini memiliki karakter berbeda dengan virus-virus lain seperti Flu Burung, Flu Babi atau Demam Berdarah. Sebab media penularannya berbeda, langsung dari manusia ke manusia, bukan dari hewan ke manusia. 

"Sehingga ketika medianya diberantas, maka virus tersebut bisa dikendalikan, tetapi tidak demikian dengan Covid-19 ini, yang bisa bisa mengendalikan adalah perilaku manusianya sendiri," kata Koesmedi. 

Virus Covid-19 ini, lanjutnya, akan menempel kepada setiap orang yang bergerak melakukan mobilisasi kesana kemari. Eufikasi penularan Covid-19 ini lebih tinggi dari pemberian vaksin itu sendiri, apapun jenis vaksinnya. 

Sehingga arahan Satgas Covid-19 adalah jika pun melakukan mobilisasi maka harus menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan). 

"Kita harus sering mengingatkan masyarakat, karena masyarakat kita memang susah kalau diatur perilakunya, apalagi disuruh menutup mulut dan hidung yang biasa bernafas dengan bebas. Ini betul-betul kita tekankan ke masyarakat, bahwa itu semua terjadi akibat pergerakan manusia karena perilakunya yang tidak bagus," tegasnya. ***

Halaman:

Editor: Rahman Sugidiyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah