Memori 21 Mei: Pengunduran Diri Presiden Soeharto dan Runtuhnya Rezim Orde Baru

- 21 Mei 2021, 15:23 WIB
Pengunduran diri Soeharto
Pengunduran diri Soeharto /

Tuntutan untuk perbaikan ekonomi berubah menjadi tuntutan agar Soeharto turun dari jabatannya sebagi Presiden.

Pada tanggal 18 Mei 1998, mahasiswa berhasil menduduki Gedung MPR/DPR dan mendesak Ketua MPR/DPR Harmoko menuntut Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya.

Akibat dari tekanan dari mahasiswa yang menduduki MPR/DPR dan juga beberapa menteri kepercayaan Soeharto yang tiba-tiba ‘menghilang’ maka Presiden Soeharto yang merasa tak didukung lagi bahkan oleh orang-orang setianya memutuskan untuk mengundurkan diri pada hari Kamis, 21 Mei 1998.

Sekitar pukul 09.00, Di dampingi oleh Ketua MPR/DPR dan Wakil Presiden BJ. Habibie, Presiden Soeharto  mengenakan safari warna hitam dan berpeci membacakan pengumuman untuk membubarkan Komite Refomasi dan Kabiet Pembangunan VII dan menyatakan berhenti dari Jabatan Presiden

Berikut Redaksi Pedoman Tangerang emuat pidato lengkap pengunduran diri Soeharto:

 Baca Juga: Heboh, Rangga Sasana Sebut Amerika Merdeka Berkat Sultan Abdul Mafakhir, Ini Biografi Singkatnya.

“Assalamual’aikum warahmatullahi wabarakatuh Sejak beberapa waktu terakhir, saya mengikuti dengan cermat perkembangan situasi nasional kita, terutama aspirasi rakyat untuk mengadakan reformasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.

Atas dasar pemahaman saya yang mendalam terhadap aspirasi tersebut, dan terdorong oleh keyakinan bahwa reformasi tersebut perlu dilaksanakan secara tertib, damai dan konstitusional demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa serta kelangsungan pembangunan nasional, saya telah menyatakan rencana pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan VII.

Namun demikian, kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukan komite tersebut.

Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi dengan cara yang sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat diwujudkannya Komite Reformasi maka perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII menjadi tidak diperlukan lagi.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah