Terungkap! Peleburan Badan-badan Iptek Ternyata Ingin Hapus Jejak BJ Habibie

- 8 Mei 2021, 17:58 WIB
Bapak Teknologi Indonesia, BJ Habibie.
Bapak Teknologi Indonesia, BJ Habibie. /Foto: Dok. Warung Sains Indonesia/

Pedoman Tangerang - Anggota Komisi Riset (Komisi VII) DPR RI, Mulyanto, mensinyalir ada upaya dehabibienisasi atau menghapus jejak tokoh teknologi bangsa, BJ Habibibe, dalam perombakan badan-badan Iptek yang dilakukan pemerintah belakangan ini. Ia merasa banyak sekali peninggalan Habibie yang bakal hilang.

"Akhir-akhir ini saja telah hilang atau segera dilebur kelembagaan Dewan Riset Nasional (DRN), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), LIPI, BATAN dan LAPAN. Sebelumnya telah dihapus Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), Dewan Standarisasi Nasional (DSN) serta dimuseumkannya N-250 Si Gatot Kaca," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis kepada Pedoman Tangerang, Sabtu, 5 Mei 2021.

Menurutnya negara tidak bisa begitu saja menghapus jejak pengembangan Iptek yang telah dibangun susah payah oleh Begawan Teknologi BJ Habibie. Bangsa ini harus mengakui bahwa Habibie berhasil membangun struktur pembangunan teknologi Iptek yang kokoh dan bermanfaat di Indonesia.

Baca Juga: Tak Ada Dasar Hukum Petinggi BPIP Jabat Dewan BRIN, PKS Lontarkan Kecaman

"Pak Habibie berhasil membangun human-ware (SDM), technoware (peralatan), orgaware (kelembagaan) maupun infoware (jaringan) yang berujung pada beroperasinya Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS). BUMNIS ini merupakan wahana anak bangsa memproduksi peralatan Hankam dan sipil canggih mulai dari pesawat, kapal, tank, senjata, peledak, industri berat sampai elektronik," jelas Mulyanto.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto


Banyak ide pengembangan Iptek Habibie yang dinilai sangat visioner. Presiden RI ke-3 itu sejak mudanya menginginkan kedaulatan dan kemandirian bangsa di berbagai bidang. Tujuannya, agar Indonesia tidak tergantung dan didikte oleh pihak asing.

Apalagi, Indonesia adalah negara kepulauan, yang membutuhkan infrastruktur transportasi antar-pulau dalam rangka membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga: Amerika Prediksi Serpihan Roket Milik Tiongkok akan Jatuh ke Bumi

Jauh-jauh hari, kata Mulyanto, Habibie sudah mengibarkan upaya membangun keunggulan bersaing bangsa ini di samping terus mendayagunakan keunggulan SDA yang ada.

"Ketimbang terlena pada kelimpahan SDA yang suatu saat akan habis dan kita terperangkap pada “kutukan SDA”, beliau meletakan dasar bagi ekonomi berbasis Iptek. Tujuannya agar kita menjadi negara yang digerakkan oleh inovasi," kata Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini.

Lebih lanjut Mulyanto menerangkan, saat Indonesia jatuh krisis dan pemerintah memanggil IMF serta menandatangani letter of intent (Lol), yang menjadi sasaran tembak pertama kali adalah program-program kedaulatan teknologi bangsa, seperti Industri pesawat terbang Nusantara.

Baca Juga: CEK FAKTA : Belasan WNA Masuk Riau Sebagai Wisatawan, Kanwil Kumham Klarifikasi

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x