Hensat Nilai Kritik Ibas Soal 'Failed Nation' Solutif untuk Pemerintah

10 Juli 2021, 17:00 WIB
Kolase pernyataan Ibas soal Failed Nation dan Pengamat Politik Hendri Satrio (Hendar). /Foto: Diolah Pedoman Tangerang.

Pedoman Tangerang - Direktur Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, turut bersuara soal kritikan Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengenai penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah akhir-akhir ini.

Ibas menyebut penanggulangan pandemi yang kedodoran berpotensi membuat Indonesia menjadi "Failed Nation" atau negara yang gagal. Ibas pun mendapat serangan balik dari berbagai kalangan khususnya politikus Senayan.

Menurut Hendri Satrio, kritikan Ibas sangat konstruktif dan solutif. Alasannya, selain mengritik Ibas juga memberikan masukan kepada pemerintah. Misalnya solusi soal kelangkaan tabung oksigen.

“Ibas juga tawarkan solusi kok. Soal langkanya tabung oksigen, ia menyarankan agar lain kali pemerintah lebih antisipatif. Boleh saja menyumbang tabung oksigen untuk negara lain, tetapi pemerintah harus bisa memastikan kebutuhan dalam negeri terpenuhi saat rakyat membutuhkan. Ini bagus, ada solusi dan dukungan ke pemerintah,” ujar pria yang akrab disapa Hensat ini, Sabtu, 10 Juli 2021.

Baca Juga: Politikus Demokrat: Peringatan Ibas Soal 'Failed Nation' Jadi Wake Up Bagi Pemerintah

Kelangkaan tabung oksigen tak bisa dilepaskan dari kebijakan pemerintah yang menyumbangkan ribuan tabung oksigen untuk India beberapa waktu lalu.

Kelangkaan tabung oksigen mempengaruhi stok dalam negeri yang kemudian berakibat banyaknya pasien Covid-19 meninggal dunia.

“Betul kata Ibas, kan pandemi ini sudah memasuki tahun kedua. Tidak ada yang mendadak, jadi harusnya bisa diantisipasi,” tekan Hensat.

Mengenai vaksin, pengamat politik dari Universitas Paramadina ini menilai Ibas justru memberi solusi yang baik. Sebelumya dilaporkan banyak yang masih terpapar virus Covid-19 padahal sudah divaksin lengkap.

Baca Juga: Ibas Dengungkan 'Failed Nation' Jika Negara Gagal Tangani Covid-19

Kemudian dalam pernyataannya ia mengatakan, jika vaksin yang sudah digunakan selama ini dianggap kurang manjur, Ibas menyarankan agar pemerintah segera menyediakan vaksin yang lebih baik, ketimbang membeli vaksin yang tidak manjur untuk rakyat.

Ibas kemudian meminta agar dilakukan prioritas percepatan vaksinasi di kota dan desa atau daerah ekstrim. “Ibas justru memberi solusi yang baik. Kan diberitakan banyak yang masih terpapar virus Covid-19 padahal sudah divaksin lengkap," ujar Hensat.

Hensat menganggap pernyataan Ibas tak bermaksud menyalah-nyalahkan kinerja pemerintah yang sudah dilakukan selama ini. Hanya saja, kritik dan solusi untuk penanganan pandemi yang lebih baik adalah wajar dilakukan seorang politikus seperti Ibas.

"Kan bagus sekali saran dan solusi yang diberikan Ibas. Semoga lebih banyak tokoh mau kasih masukan kritis lagi seperti Ibas, agar cepat selesai krisis ini,” lata Hensat.***

Editor: Alfin Pulungan

Tags

Terkini

Terpopuler