Satelit ini merupakan awal program Satelit Palapa yang dimulai sejak Februari 1975, oleh karena itu kontrak yang diberikan ke Boeing Satellite Systems (dahulu dikenal dengan Hughes Space and Communication Inc.) dari Amerika Serikat saat itu termasuk pembangunan 9 stasiun bumi, 1 stasiun kontrol utama, dan pengadaan 2 satelit (Palapa A1 danA2).
Baca Juga: Sudah Lockdown, Tapi Penyebaran Covid-19 di Malaysia Masih Tinggi
Pembangunan 10 stasiun tersebut diselesaikan dalam waktu 17 bulan, salah satu yang tercepat bagi Boeing.
Pada kontrak terpisah, dibangun total 30 stasiun bumi lainnya untuk dioperasikan oleh Perumtel.
Program satelit Palapa yang mulai beroperasi sejak tahun 1976 ini menempatkan Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik dengan menggunakan Satelit GSO.
Baca Juga: Puluhan WNA China Mulai Masuk Indonesia, Cek Faktanya
Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina juga menikmati manfaat dari sinyal yang dikirimkan dari Satelit Palapa ini.
Sayangnya satelit ini tak bertahan lama, pada tahun 1985, Satelit Palapa mulai berhenti beroperasi.***