Opu Daeng Rasudju, Pahlawan Perempuan yang Dibuat Tuli Tentara Belanda

- 8 Juli 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi penjajahan
Ilustrasi penjajahan /Dok Pikiran Rakyat

Pedoman Tangerang - Apabila berbicara tentang pahlawan-pahlawan perempuan yang berani melawan Pemerintah Kolonial Belanda, nama Opu Daeng Risadju tak boleh ketinggalan diceritakan.

Opu Daeng Risadju adalah pejuang perempuan dari Sulawesi Selatan yang dibuat tuli oleh tentara Belanda. Perempuan kelahiran Palopo pada 1880 silam ini mendapat gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah Indonesia pada 2006.

Opu Daeng Risadju semasa kecilnya dikenal dengan nama Famajjah. Ia adalah anak dari pasangan Muhammad Abdullah to Baresseng dan Opu Daeng Mawellu. Orangtuanya merupakan keturunan bangsawan dari Kerajaan Luwu.

Famajjah kecil tumbuh di lingkungan Islam yang kuat. Walau ia tidak menimba ilmu di sekolah formal, Famajjah mendapatkan pendidikan agama di rumahnya.

Dirinya dibiasakan untuk membaca Al-Quran sampai tamat 30 juz dan mempelajari fiqih dari buku yang ditulis oleh salah satu tokoh penyebar agama Islam di Sulawesi Selatan, Khatib Sulaweman Daeng Mawellu. Selain itu, Famajjah yang tumbuh di lingkungan bangsawan juga banyak belajar tentang budaya, nilai moral, dan tingkah laku.

Saat memasuki usia dewasa, Famajjah dinikahkan dengan H Muhammad Daud, seorang ulama yang pernah tinggal di Mekkah, Arab Saudi.

Sang suami kemudian diangkat menjadi imam masjid istana Kerajaan Lawu. Sejak saat itulah nama Famajjah berubah menjadi Opu Daeng Risadju.

Kisah perjuangan melawan Belanda

Pasangan H Muhammad Daud dan Opu Daeng Risadju membina rumah tangga di tengah-tengah masa penjajahan Belanda. Pada 1905, Belanda berhasil menguasai Kerajaan Lawu.

Opu Daeng Risadju bersama sang suami terpaksa harus meninggalkan Kota Palopo dan pindah ke Parepare. Di kota inilah kisah perjuangan Opu Daeng Risadju bermula. 

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan

Sumber: Perempuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah