Pengamat Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh dan Persiapan Menuju Pembelajaran Tatap Muka

- 29 Mei 2021, 06:50 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat mengunjungi sekolah SDN 25 Penajam.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim saat mengunjungi sekolah SDN 25 Penajam. /Sumber: Instagram / @nadiemmakarim/

Pedoman Tangerang - Proses pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi memang dilematis.

Pelbagai pihak memperdebatkan mengenai pro dan kontra kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sejak bulan Januari 2021, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim telah memperbolehkan dilaksanakannya PTM, namun pelaksanaannya tergantung pada pemerintah daerah (Pemda), sekolah, dan orang tua.

Walaupun begitu, antara Pemda, sekolah dan orang tua pun masih terdapat perbedaaan pendapat mengenai penerapan PTM dan PJJ.

Baca Juga: Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM 1998 Masih Jalan di Tempat

Perdebatan dari pelbagai pihak juga muncul pada wacana terbaru Kemendikbud yang mewajibkan penyelenggara pendidikan yang telah menerima vaksin untuk memberi opsi PTM pada siswa.

Mendikbud menargetkan lima juta pendidik dan tenaga pendidik menerima vaksin pada akhir bulan Juni 2021. Harapannya pada awal tahun ajaran baru 2021/2021, yakni bulan Juli, pembelajaran tatap muka terbatas dapat dilakukan.

Terkait dengan hal tersebut, Peneliti Bidang Sosial The Indonesian Institute, Nisaaul Muthiah menyatakan bahwa PTM baik untuk dilakukan jika satuan pendidikan telah siap dengan ceklis kesiapan pembukaan sekolah.

Baca Juga: Jak Lingko Buka Lowongan Kerja Lulusan SMA, Cek Posisinya

Tidak hanya satuan pendidikan saja, Dinas Pendidikan juga harus mendorong persiapan PTM dengan memetakan jumlah guru yang telah divaksin, serta mana saja sekolah yang telah memenuhi ceklis dan belum. 

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah