Network
Pedoman Tangerang - Kasus pembunuhan berencana Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J membuat Bharada E trauma. Apalagi, ia juga menjadi salah satu tersangka yang langsung mengeksekusi nyawa rekannya itu.
Kondisi tersebut sebagaimana disampaikan oleh pengacaranya, Ronny Talapessy, bahwa Bharada E kini makin aktif melakukan kegiatan rohani guna mendekatkan diri kepada Tuhan semenjak tragedi berdarah itu terjadi.
"Sekarang posisinya (Bharada E, Red) lebih mendekat kepada Tuhan, banyak berdoa," ungkap Ronny dikutip Senin, 12 September 2022.
Selain itu, kata Ronny, Bharada E juga menjalani terapi mental. Tindakan ini dilakukan sebab ia melihat kliennya masih dibayangi trauma. Maka dari itu, perlu ada pendampingan psikologis untuk mengatasi dampak dari kasus yang terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, itu.
"Kami kemarin melakukan asesmen psikolog juga. Terus ada tahapannya. Dia juga diterapi. Kalau kemarin, terapinya itu satu setengah jam. Terapi soal trauma. Kami lihat (Bharada E) masih ada trauma," lanjutnya.
Pihak Ronny juga akan mengupayakan untuk mempertemukan Bharada E dengan orangtuanya. Itu diharapkan mampu mempercepat pemulihan trauma yang dialaminya.
"Kami akan minta supaya klien saya bisa dipertemukan dengan orang tua untuk menguatkan mental, memulihkan trauma. Kami akan minta kepada penyidik kepolisian," ujar Ronny.
Pasalnya, sejak awal perjalanan kasus pembunuhan Brigadir Joshua, Bharada E memang belum pernah bertemu langsung dengan keluarganya.
"Nanti, kami fokus ke pemberkasan dulu, tetapi nanti salah satu pertimbangan sebelum persidangan akan minta untuk bertemu keluarga guna memulihkan trauma," jelas Ronny.***
