Network
Pedoman Tangerang – Walaupun penyakit yang berasal dari hewan monyet ini baru terdeteksi dan diberitakan semenjak bulan lalu, ternyata para pejabat kesehatan di Inggris menyatakan bahwa sebenarnya virus cacar monyet sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.
Namun penyebaran virus cacar monyet itu tidak secepat penyebaran virus Covid 19 yang sangat cepat.
Bahkan walaupun kasus virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1970, nyatanya sampai pada hari Rabu, 20 Mei 2022, kasus ini terkonfirmasi telah menjangkit sekitar 200 orang di 20 negara.
Baca Juga: Rating Pemain Real Madrid vs Liverpool Final Liga Champions Eropa: Vinicius Tampil Memukau
Baca Juga: Rating Pemain Liverpool vs Rea Madrid: Salah dan Mane Dibuat Kesulitan
David Heymann, selaku epidemiologi penyakit menular dan penasihat WHO berhipotesis bahwa penyebaran virus ini berawal dari tingkat penularan yang rendah, dan secara kebetulan saat ini telah memasuki populasi meningkatkan penularan.
Jika dilihat dari urutan genetik sampel virus cacar monyet dalam wabah ini, terlihat sangat mirip seperti jenis virus yang dilaporkan di Inggris, Israel, dan Singapura pada tahun 2018 dan tahun 2019.
Lalu seiring berjalannya waktu, virus cacar monyet atau Monkeypox ini telah bermutasi dan menyebar dengan skala rendah di Inggris. Karena virus ini membutuhkan menulari beberapa orang supaya bisa bermutasi. Namun pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2020, orang-orang Eropa mengira kalau penyakit ini hanya penyakit biasa yang menimbulkan ruam.
Walaupun demikian, Heymann juga mengatakan diperlukan studi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hipotesis tersebut.***
