Dideportasi dari Singapura, UAS: Apa Saya Dianggap ISIS?

- 17 Mei 2022, 16:05 WIB
UAS Mengaku dideportasi Singapura
UAS Mengaku dideportasi Singapura /

Pedoman Tangerang - Kabar mengejutkam dari da'i kondang, Ustadz Abdul Shomad (UAS) yang dikabarkan mengalami deportasi di negara Singapura.

Ini terjadi saat UAS menapaki negeri Singa tersebut dan menurut petugas imigrasi, UAS diminta untuk kembali ke tanah airnya.

Hal ini menjadi pembicara publik. Kabar 'pengusiran' tersebut juga dibenarkan oleh pihak UAS di akun Instagram-nya.

Baca Juga: Kaget UAS Dideportasi dari Singapura, Fadli Zon Ngamuk: UAS Ulama Terhormat, Ini Penghinaan!

"Info bahwa saya dideportasi dari imigrasi Singapura itu sahih, betul, bukan hoax," kata UAS pada Selasa, 17 Mei 2022.

Ia menjelaskan bahwa dirinya pergi ke Singapura dalam rangka liburan sekaligus berjumpa dengan kerabat.

Ia berangkat bersama istri, anak dan rekannya pada Senin, 16 Mei 2022 yang bertepatan dengan hari libur nasional.

Baca Juga: Masih Percaya Mitos Menyusui? Mitos yang Populer Dibantah Oleh Pakar Laktasi, Begini Penjelasannya

Ketika sampai di Pelabuhan Tanah Merah, Singapura dan mengurus administrasi, saudara, rekan, istri dan anaknya sudah bisa masuk, namun petugas justru menahan dirinya karena ada problem administrasi.

"Berkas lengkap semua. Udah lengkap ini. Arrival card, kartu untuk datang sampai masuk, semua lengkap semua, tak ada kurang satu apa pun. Udah lengkap semua. Udah sampai distempel Imigrasi, dia tidak stempel, karena langsung di-scan saja paspor, habis itu kemudian cap jempol, habis itu pas mau keluar, saya terakhir, sahabat saya keluar, istrinya sudah, anaknya sudah, ustazah sudah, anak saya sudah, saya yang terakhir. Begitu selesai mau keluar, baru itu tas ditarik, masuk," ucap UAS," kata UAS.

Sebelum di pulangkan ke Indonesia, UAS  mengatakan di bawa ke sebuah ruangan karena dianggap orang bermasalah di Singapura.

Baca Juga: Jadwal Indonesia vs Thailand Semifinal Sea Games 2022: Cek Jam Tayang, H2H dan Prediksi Skor Disini

Ia memprotes kenapa dirinya diperlakukan demikian, namun petugas tersebut tidak dapat menjelaskan secara rinci.

"Why did your government deport us? Kenapa? Apakah karena teroris? Apakah karena ISIS? Apakah karena bawa narkoba? Itu mesti dijelaskan," ujarnya.

Setelah mengalami hal yang tak mengenakkan, UAS dan keluarga kemudian meninggalkan Singapura sekitar pukul 16.30.

Baca Juga: Berbeda dengan Ayu, Ternyata Anton Tidak Diganggu Siluman Ular Badarawuhi KKN di Desa Penari? Ini Alasannya

Pengusiran UAS dari Singapura memicu kontroversi. 

Salah satu politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, menyayangkan sikap pemerintah Singapura yang dianggap tidak etis terhadap seorang Ulama.

"UAS adalah warga negara Indonesia terhormat, seorang ulama dan intelektual. Kejadian ini penghinaan. Sangat tak pantas pihak Singapura memperlakukan UAS spt itu termasuk “deportasi” tanpa penjelasan," kata Fadli Zon melalui akun Twitter-nya @fadlizon, Selasa, 17 Mei 2022.

Fadli Zon juga meminta agar duta besar Singapura untuk Indonesia memberi klarifikasi secara detail terkait peristiwa ini.

"Dubes RI di Singapura harus menjelaskan peristiwa ini n tidak lepas tangan," kata Fadli.***

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah