Menanggapi data tersebut anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, tak meyakini perihal Big Data 110 juta warga yang menginginkan penundaan Pemilu 2024, yang dimiliki Menko Marves RI Luhut Binsar Panjaitan.
Dikatakan Masinton, Big Data itu seolah-olah dijadikan pembenaran untuk mendukung wacana Penundaan Pemilu dan memperpanjanga masa jabat presiden.
Baca Juga: Info Lengkap Cara Daftar dan Syarat Mudik Gratis Pemprov DKI 2022
Padahal menurutnya hal itu sangatlah keliru.
"Seakan-akan yang diklaim sebagai Big Data itu untuk memperkuat argumentasi penambahan jabatan presiden untuk menjadi tida periode, digunakan Big data itu sebagai alat untuk melakukan pembenaran terhadap amandemen tiga periode jabatan presiden itu tadi. Itu kan keliru," kata Masinton.***