Pria Buang Sesaji di Gunung Semeru, Profesor UIN: Wong Jowo Ilang Jowone..

- 11 Januari 2022, 16:27 WIB
Profesor Media Zainul Bahri
Profesor Media Zainul Bahri /Facebook/Mediaa Zainul Bahri/

Dengan perpaduan dakwah yang harmonis antara agama dan budaya tersebut, Islam diterima luas oleh masyarakat.

Bagi Media, sangat absurd atau mustahil jika mempraktikkan agama tanpa berbudaya, sebab agama yang berkembang di belahan dunia manapun, pasti beradaptasi dengan budaya yang berkembang di masyarakat.

Baca Juga: Jalani Pemeriksaan hingga 11 Jam, Ferdinand Hutahaean Kini Ditahan

Dan secara teori ketika agama dianut oleh masyarakat pasti agama akan bersentuhan dengan budaya masyarakat yang menganut agama tersebut.

"Teorinya, semua agama dipahami dan dipraktikkan pasti meminjam/memakai budaya tempat agama itu hadir," kata Media.

Profesor muda dalam kajian Islam tersebut mengatakan bahwa budaya umat Islam di Indonesia sangat berbeda dengan budaya umat Islam di Arab.

Baca Juga: Jalani Pemeriksaan hingga 11 Jam, Ferdinand Hutahaean Kini Ditahan

Karena itu tidak cocok jika kultur dan norma masyarakat Arab menggantikan norma dan kultur masyarakat Indonesia.

"Kalo budaya Jawa, Sunda, Melayu (Nusantara) mau diganti, lalu Islam dipahami dan dipraktikkan pake budaya apa? Apa budaya Arab, budaya Turki, Yaman, Suriah, atau budaya Mesir?," Tegasnya.

Media menjelaskan bahwa sangat mustahil berdakwah agama tanpa melihat karakteristik dan budaya masyarakat.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah