Namun karena sejumlah kendala, rapat kemudian berjalan alot dari malam hari hingga Jumat pagi. Rapat pleno diwarnai perdebatan karena adanya sebagian muktamirin yang merasa terjadi kelebihan peserta dalam rapat tersebut.
Pimpinan sidang rapat pleno, Muhammad Nuh, akhirnya memutuskan untuk memverifikasi ulang kepesertaan seluruh muktamirin yang hadir.
Hingga waktu mendekati fajar, pemungutan suara dimulai kembali dan selesai sekitar pukul 04.30 WIB.
Agenda kemudian dilanjutkan dengan penghitungan suara putaran pertama hingga pukul 06.00 WIB, kemudian dilanjutkan lagi putaran kedua sampai waktu menunjukkan pukul 10.20. Hasilnya, Gus Yahya keluar sebagai pemenang.
Baca Juga: Gus Yahya Tetap Ungguli Said Aqil di Pemilihan Ketum PBNU Putaran Pertama
Pada acara selebrasi usai terpilihnya Gus Yahya, Said Aqil mengimbau kepada para muktamirin agar sebisa mungkin melupakan persaingan dia dengan Gus Yahya sebelumnya.
"Kita bergandengan tangan membesarkan Nahdlatul Ulama," ujarnya.
Setelah demisoner dari jabatan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj mengatakan akan berfokus berdakwah. Dia ingin tetap menyebarluaskan ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah versi NU yang moderat dan toleran.
"Jadi pengurus atau nggak jadi pengurus itu adalah prinsip saya. Semampu saya," katanya.***