Kalah 127 Suara, Said Aqil Beri Pujian untuk Gus Yahya

- 24 Desember 2021, 15:13 WIB
Dua calon Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj (kiri) dan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (kanan) saat berbincang di tengah-tengah acara penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Muktamar NU ke-34 di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat, 24 Desember 2021.
Dua calon Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj (kiri) dan Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (kanan) saat berbincang di tengah-tengah acara penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Muktamar NU ke-34 di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat, 24 Desember 2021. /Foto: Dok. panitia NU

Pedoman Tangerang - Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya resmi terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026.

Dia memperoleh 337 suara, unggul 127 suara dari pesaingnya Said Aqil Siradj yang hanya mengantongi 210 suara. Adapun satu suara dinyatakan tidak sah.

Setelah penetapan ketua umum rampung terlaksana, Said Aqil Siradj memberikan pujian atas kemenangan Gus Yahya. Menurutnya, tidak salah para peserta muktamar (muktamirin) memilih kakak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu.

Sebab, kata Said, Gus Yahya merupakan keturunan kiai besar NU, yang juga guru ayahnya saat mondok di Pondok Pesantren Rembang.

Baca Juga: Gus Yahya Menyatakan Sosok Dibalik Dirinya Menjadi Ketua Umum PBNU

"Gus Yahya ini adalah cicit dari gurunya ayah saya pesantren di rembang. Ketika itu kiai-nya kakek yang keempat, kiai Kholil Harun. Buyutnya Yahya Staquf ini," kata Said Aqil usai pelaksanaan pemilihan Ketum PBNU pada acara Muktamar NU ke-34 di Universitas Lampung, Jumat, 24 Desember 2021.

Said pun mengaku bangga dan bergembira atas kemenangan Gus Yahya dalam perhelatan Muktamar ke 34 NU ini. "Tidak ada lagi, kecuali saya bersyukur pada Allah bahwa muktamar berjalan baik tentram," sambungnya.

Perhelatan Muktamar Lampung berlangsung selama tiga hari, terhitung 22 hingga 24 Desember 2021. Kamis, 23 Desember seharusnya direncanakan sebagai hari terakhir rapat pleno untuk menetapkan Calon Ketua Umum yang terpilih.

Baca Juga: Gus Yahya Jadi Ketua Umum PBNU 2021-2026

Namun karena sejumlah kendala, rapat kemudian berjalan alot dari malam hari hingga Jumat pagi. Rapat pleno diwarnai perdebatan karena adanya sebagian muktamirin yang merasa terjadi kelebihan peserta dalam rapat tersebut.

Pimpinan sidang rapat pleno, Muhammad Nuh, akhirnya memutuskan untuk memverifikasi ulang kepesertaan seluruh muktamirin yang hadir.

Hingga waktu mendekati fajar, pemungutan suara dimulai kembali dan selesai sekitar pukul 04.30 WIB.

Agenda kemudian dilanjutkan dengan penghitungan suara putaran pertama hingga pukul 06.00 WIB, kemudian dilanjutkan lagi putaran kedua sampai waktu menunjukkan pukul 10.20. Hasilnya, Gus Yahya keluar sebagai pemenang.

Baca Juga: Gus Yahya Tetap Ungguli Said Aqil di Pemilihan Ketum PBNU Putaran Pertama

Pada acara selebrasi usai terpilihnya Gus Yahya, Said Aqil mengimbau kepada para muktamirin agar sebisa mungkin melupakan persaingan dia dengan Gus Yahya sebelumnya.

"Kita bergandengan tangan membesarkan Nahdlatul Ulama," ujarnya.

Setelah demisoner dari jabatan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj mengatakan akan berfokus berdakwah. Dia ingin tetap menyebarluaskan ajaran Islam Ahlussunnah Waljamaah versi NU yang moderat dan toleran.

"Jadi pengurus atau nggak jadi pengurus itu adalah prinsip saya. Semampu saya," katanya.***

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah