Fenomena di Masa PPKM, Dari Panic Buying Hingga Pengibaran Bendera Menyerah

- 18 Agustus 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi Pengibaran bendera putih sebagai tanda menyerahnya rakyat dari pandemi Covid-19
Ilustrasi Pengibaran bendera putih sebagai tanda menyerahnya rakyat dari pandemi Covid-19 /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy/

Pedoman Tangerang - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir, kebijakan demi kebijakan telah diambil dan dijalankan oleh pemerintah Republik Indonesia. 

Kebijakan yang diberlakukan pemerintah memiliki beberapa istilah, mulai dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), PPKM Darurat, PPKM Mikro, dan PPKM level 4. 

Baru-baru ini kebijakan tentang PPKM Level 4 diberlakukan untuk provinsi Jawa-Bali. Kebijakan ini pun mengundang pro-kontra dari masyarakat, tak hanya itu, PPKM ini pun menjadi faktor terjadinya beberapa fenomena yang terjadi dari masyarakat.

Baca Juga: Momentum HUT RI, PAN Hadiahkan Beasiswa Kemerdekaan untuk Anak Yatim

PPKM level 4 Jawa-Bali menjadi tanda tanya besar di masyarakat. Istilah PPKM ini muncul saat presiden Joko Widodo mengumumkan pengetatan lanjutan setelah PPKM darurat tak lagi dipakai. 

PPKM level 4 mulai diperkenalkan pada 21 Juli 2021 dan terus mengalami perpanjangan hingga kini. Yang terakhir, PPKM level 4 diperpanjang hingga 23  Agustus 2021. 

Fenomena awal yang terjadi setelah PPKM, Provinsi Lampung menjadi salah satu provinsi yang mengalami lonjakan kasus yang signifikan. Alasannya, diutarakan oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi yaitu Lampung menjadi gerbang awal masuknya masyarakat antara Jawa dan Sumatera. Sehingga provinsi Lampung harus melakukan pengawasan khusus di pintu-pintu masuk untuk menurunkan mobilitas masyarakat.

Selama ini, menurut Arinal, banyak warga dari Jawa dan Sumatera lain masuk ke Lampung tanpa sepengetahuan pemda setempat. Warga menilai Lampung adalah provinsi yang aman dari Covid-10 dan mereka ingin mencari pekerjaan di Lampung. Hal itu berakibat banyaknya penularan dan pasien tanpa gejala. 

Baca Juga: PKS: Maknai Kemerdekaan dengan Fokus pada Pengendalian Pandemi

Hal itulah yang menjadi perhatian dari Pemprov Lampung. Dengan meningkatkan tracing menjadi 1 berbanding 15, dan distribusi alat antigen dan oksigen ke puskesmas dan rumah sakit. Selain itu, peningkatan perihal vaksinasi kepada masyarakat terus dilakukan, untuk menurunkan tingkat resiko penularan Covid-19.

Halaman:

Editor: Rahman Sugidiyanto

Sumber: Perempuan Indonesia Satu


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah