Heboh, Hacker Bjorka Sebut Sosok Ini Pembunuh Munir, Begini Kasus Kronologi

11 September 2022, 17:41 WIB
Heboh, Hacker Bjorka Sebut Ini Sosok Pembunuh Munir, Begini Kasus Kronologi. /Foto: Diolah dari Google

Pedoman Tangerang - Bjorka membuat heboh dengan mengungkap sosok pembunuh Munir.

Pada hari Minggu 11 September 2022 sebuah kanal dari hacker yang sedang viral saat ini bernama Bjorka merilis nama dibalik pembunuhan Munir.

Bjorka melampirkan tautan pada cuitannya di Twitter yang berisi klaim profil pembunuh Munir serta kronologi kejadian.

"Yea I know you guys have been waiting for this. So, who killed this good man? (Ya aku tahu kalian telah menunggu ini. Jadi, siapa yang membunuh pria baik ini?)" kata Bjorka seperti yang dikutip oleh Pedoman Tangerang dari Pikiran-rakyat.com dari akun Twitter @bjorkanism pada 11 September 2022.

Dirinya menyebutkan bahwa pembunuh Munir bernama Muchdi Purwopranjono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.

Baca Juga: Hacker Bjorka Siapa? Cek Profil Peretas Data Kominfo yang Ancam Bongkar Informasi Presiden Jokowi

"I will give you a name if you ask who was behind Munir's murder. He is Muchdi Purwopranjono who currently serves as Chairman of the Berkarya Party (Aku akan beri sebuah kalian nama jika kalian tanya siapa di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya)," kata Bjorka melalui artikelnya.

Menurut Bjorka, Muchdi telah memanfaatkan jaringan non-organik BIN yaitu Pollycarpus Budihari Priyanto yang merupakan pilot PT Garuda Indonesia Airways guna proses membunuh Munir.

Muchdi dinilai ikut bertanggung jawab dalam kasus itu.

Dia sempat menjalani proses hukum, kemudian divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Simak kronologi pembunuhan Munir menurut Bjorka.

Munir yang merupakan koordinator KontraS yang sangat vokal itu berhasil mengungkapkan bahwa Tim Operasi Mawar adalah pelaku penculikan 13 aktivis pada periode 1997-1998.

Alhasil, Muchdi Purwopranjono harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari.

Hal itu menyebabkan Muchdi menjadi tidak menyukai Munir, dikutip dari Telegraf Bjorka.

Pada 27 Maret 2003, Muchdi diangkat menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Deputi V.

Bjorka mengklaim bahwa posisi tersebut membuka banyak peluang untuk menghentikan aktivitas Munir yang dianggap telah merugikan Muchdi.

Baca Juga: Heboh, Sebut Ferdy Sambo Pahlawan Hukum, Farhat Abbas: Meski Salah Mau Dihukum

"A position that opens up many opportunities to stop the activities of the victim of the late Munir that has harmed the defendant (Posisi yang membuka banyak peluang untuk menghentikan aktivitas korban Munir yang telah merugikan terdakwa)," kata Bjorka.

Muchdi disebut menggunakan jaringan non-organik BIN yakni Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai pilot PT Garuda Indonesia Airways untuk membunuh Munir.

Saat itu, diketahui Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia untuk studi lanjut.

Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di bidang Corporate Security.

Hal itu pun sempat ditanyakan oleh Budi Santoso untuk apa dirinya ditempatkan pada bagian tersebut.

Pollycarpus sebenarnya tidak menjelaskan maksud aslinya, namun beberapa hari kemudian ia memutuskan untuk berterus terang bahwa dirinya mendapat tugas dari Muchdi untuk membunuh Munir.

Surat tersebut ditandatangani dan dimasukkan ke dalam amplop BIN bernomor R-451/VII/2004 yang kemudian diserahkan Pollycarpus kepada Indra Setiawan, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Airways.

Pollycarpus sebelumnya memastikan keberangkatan Munir dengan menelepon istri Munir yang bernama Suciwati.

Ia menjawab keberangkatan akan dilaksanakan pada Senin, 6 September 2004 dengan nomor penerbangan Garuda Boeing 747-400 GA-974.

Setelah berhasil satu pesawat, Pollycarpus membawa Munir ke Coffee Bean melalui Gate 42 saat mendarat di Bandara Changi Singapura.

Saat Munir menunggu Pollycarpus yang memesan dua minuman, ia tak mengetahui bahwa salah satunya telah diberikan racun arsenik.

Kemudian, Munir dinyatakan meninggal dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol Amsterdam, Belanda.

Berdasarkan hasil autopsi otoritas Belanda, tubuh Munir mengandung 3,1 milligram racun arsenik. ***

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Bjorka Sebut Ini Sosok Pembunuh Munir, Begini Kronologi Kasusnya".

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler