Harga Pertamax Naik Jadi Rp 16 Ribu, Warganet Menjerit

31 Maret 2022, 15:45 WIB
Harga Pertamax Naik Jadi Rp 16 Ribu, Warganet Menjerit. /Dok. Pertamina

Pedoman Tangerang - Kabar kenaikan bahan bakar minyak jenis Pertamax semakin berhembus kencang.

PT Pertamina (Persero) usut punya usut akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin dengan nilai oktan (RON) 92 alias Pertamax per Jumat, 1 April 2022 mendatang.

Kenaikan ini dipicu oleh semakin beratnya beban keuangan perusahaan akibat harus menanggung selisih antara harga pasar dan harga jual Pertamax, padahal ini bukan lah produk BBM subsidi atau pun penugasan.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan DPR Anggarkan Rp 48,7 M untuk Gorden: Dari Tahun 2015 Belum Diganti

Kenaikan harga bahan bakar non subsidi Pertamax ini begitu disayangkan oleh warganet.

Beragam cuitan di Twitter banyak yang menolak jika Pertamax kembali naik. Dikawatirkan akan berdampak kepada sejumlah komoditas bahan pokok.

Baca Juga: DPR Anggarkan Rp 48,7 M untuk Gorden Rumah Jabatan Anggota Dewan

"Apa orang orang Indonesia itu tahunya cuma Pertamax saja, apa nggak bisa naik sapi, kerbau, kuda atau terbang pake selendang kita itu Indonesia lho, orang nya sakti-sakti!” cuit @romado***.

"Tahun 2020 pas harga minyak 22 bahkan sampe 19 $ per barrel harga pertamax ttp 9000an. padahal harganya bisa kurang dari 5000/liter.

Rumus kartel & pemonopoli minyak:
kalo harga turun, gak ikutin economic price. klo harga naik, ikutaan naik. Tapi rakyat selalu memaafkan ????????," celetuk @teloras***.

"Bangun2 disambut berita pertamax naik jadi 16 ribu. paling bisa emang nih pemrentah bikin warga happy," cuit @jek***.

Sebagai informasi kenaikan harga Pertamax disetujui oleh Komisi IV DPR RI.

Komisi VI DPR RI mendukung Pertamina untuk melakukan penyesuaian Pertamax yang harus mengikuti harga pasar.

"Komisi VI DPR RI mendukung penyesuaian harga bahan bakar minyak non subsidi yang mengikuti harga keekonomian minyak dunia untuk menjamin kesehatan keuangan Pertamina dalam menjalankan penugasan pemerintah," jelas Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima yang disetujui anggota dalam RDP.***

Editor: Bustamil Arifin

Tags

Terkini

Terpopuler