Usai Tembak Balon Mata-mata, Amerika Makin Paranoid ke China

- 16 Februari 2023, 09:30 WIB
Presiden Joe Biden
Presiden Joe Biden /Reuters

Lloyd Austin, Menteri Pertahanan AS pada hari kemarin berusaha menenangkan warganya, terkait risiko yang ditimbulkan oleh benda tak dikenal tersebut.

"Benda-benda ini tidak menimbulkan ancaman militer bagi siapa pun di lapangan, Saya sudah meyakinkan orang Amerika terkait hal tersebut," kata Austin saat ia mendarat di Brussels untuk pertemuan NATO.

"Namun, mereka menimbulkan risiko bagi penerbangan sipil dan berpotensi menjadi ancaman pengumpulan intelijen," tambahnya. 

"Menargetkan objek terbaru lebih sulit daripada menembak jatuh balon mata-mata China, mengingat ukurannya yang lebih kecil dan kurangnya tanda radar tradisional pada objek tersebut." Kata Militer AS, Selasa (14/2/2023)

Penembakan terbaru terhadap objek tak dikenal pada Hari Minggu oleh jet tempur F-16 menggunakan dua rudal sidewinder menjadi salah satu contoh kesulitan. Hal ini disampaikan seorang pejabat AS yang tidak menyebutkan namanya setelah salah satu tembakan tersebut gagal mengenai sasaran.

"Militer AS belum menemukan puing-puing dari tiga objek terbaru yang ditembak jatuh, salah satunya jatuh di lepas pantai Alaska dalam es dan salju. Penembakan lain terjadi di wilayah Yukon, Kanada," tutur Austin, Menteri AS.

Kendati demikian, pejabat AS telah menolak untuk menghubungkan insiden tersebut.***

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah