Usai Tembak Balon Mata-mata, Amerika Makin Paranoid ke China

- 16 Februari 2023, 09:30 WIB
Presiden Joe Biden
Presiden Joe Biden /Reuters

Pedoman Tangerang - Militer Amerika Serikat menerangkan pihaknya telah menemukan barang elektronik penting termasuk sensor kunci yang mungkin digunakan untuk pengumpulan intelijen yang diduga dari balon mata-mata China.

Balon tersebut dijatuhkan oleh jet tempur AS di lepas pantai South Carolina pada 4 Februari 2023.

Melansir Reuters 14 Februari, Komando Utara militer AS mengatakan Para kru berhasil menemukan puing-puing termasuk semua sensor prioritas dan potongan elektronik yang diidentifikasi serta sebagian besar struktur yang signifikan dari lokasi.

Sebelum Presiden Joe Biden memerintahkannya untuk ditembak jatuh, Beijing membantah Balon China yang diduga memiliki fungsi mata-mata. Balon tersebut sudah terbang selama seminggu di atas Amerika Serikat dan Kanada. 

Baca Juga: Inggris Dikabarkan Kejar-kejaran dengan Kapal Perang China

Situasi tersebut membuat hubungan antara Washington dan Beijing menjadi tegang. Hal itu juga yang menyebabkan penerbangan Antony Blinken, Menlu AS ke China tertunda. 

Perkara ini menyebabkan tiga penembakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tiga hari antara Jumat dan Minggu. Militer AS juga turut menjelajahi langit untuk mencari objek lain yang tidak ditangkap oleh radar.

Pemerintahan Presiden Joe Biden dan Militer AS telah mengakui banyak hal tentang objek asing terbaru yang statusnya masih belum diketahui. Pihak pemerintahan dan Militer AS juga masih memastikan terkait bagaimana balon tersebut bertahan di udara, siapa yang membangunnya, dan apakah mereka mungkin telah mengumpulkan data intelijen. 

Baca Juga: Donald Trump Kritik Joe Biden, Amerika Serikat Dipermalukan Taliban

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x