Karena Syarat Vladimir Putin, Hungaria Harus Bayar Gas Rusia dalam Rubel

- 8 April 2022, 11:20 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Dok. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via Reuters/

Pedoman Tangerang - Hungaria menyebutkan bahwa pihaknya siap membayar gas Rusia dalam mata uang Rubel. Perihal kesiapan membayar gas Rusia dalam Rubel diungkapkan oleh Hungaria pada Rabu, 6 April 2022. 

Langkah Presiden Rusia, Vladimir Putin yang mensyaratkan pembelian gas dalam Rubel membuat Hungaria yang notabenenya adalah importir energi menjadi tidak berkutik.

Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban akan membayar pengiriman gas Rusia dalam rubel. Dikutip tim Pedoman Tangerang dari Reuters.

Baca Juga: Ketua Umum MUI: Media Punya Tugas dan Tanggungjawab di Bulan Suci Ramadhan

Putin telah memperingatkan Eropa bahwa mereka berisiko memotong pasokan gas kecuali jika membayar dalam rubel

Dengan berminggu-minggu sebelum tagihan jatuh tempo, Komisi Eropa mengatakan bahwa mereka yang memiliki kontrak yang membutuhkan pembayaran dalam euro atau dolar harus mematuhinya.

Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto mengatakan bahwa otoritas Uni Eropa (UE) tidak memiliki peran dalam kesepakatan pasokan gasnya dengan Rusia.

Bagaimana tanggapan Komisi Eropa terkait hal ini?

Hungaria telah menjadi salah satu dari sedikit negara anggota Uni Eropa yang telah menolak sanksi energi terhadap Moskow sebagai tanggapan atas perang di Ukraina.

Sementara itu, Slovakia mengatakan akan bertindak bersama-sama dengan UE.

Perusahaan gas Polandia yang dominan PGNiG telah mempertahankan bahwa kontrak aslinya dengan Gazprom yang berakhir pada akhir tahun ini mengikat kedua belah pihak.

OMV Austria (OMVV.VI) dan Gazprom Rusia (GAZP.MM) telah melakukan kontak awal tentang pembayaran gas dalam rubel.

Meskipun pemerintah di Wina mengatakan tidak ada dasar untuk pembayaran dalam mata uang apa pun selain mata uang Euro atau Dolar.

Menteri Luar Negeri Ukraina bersikeras embargo pada gas dan minyak Rusia diperlukan tetapi Uni Eropa sejauh ini telah berhenti, sambil bersiap untuk mengusulkan larangan impor batu bara dan produk lainnya.

Hungaria, yang sangat bergantung pada impor gas dan minyak Rusia, menandatangani kesepakatan pasokan gas jangka panjang baru tahun lalu dimana Gazprom diharapkan mengirimkan 4,5 miliar meter kubik gas per tahun.

Demikian informasinya. Semoga menambah semangat pembaca.***

Editor: Araf Mukhtar

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah